Mengenal Mansa Musa, Orang Terkaya Sepanjang Sejarah

Saking berlimpahnya, hingga saat ini kekayaan Mansa Musa belum dapat ditaksir dengan pasti jumlahnya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 18 Feb 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 20:01 WIB
Mengenal Lebih Dekat Mansa Musa, Orang Terkaya Sepanjang Sejarah
saking berlimpahnya, hingga saat ini kekayaan Mansa Musa belum dapat ditaksir dengan pasti jumlahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Afrika Mansa Musa Keita I didapuk sebagai orang terkaya sepanjang sejarah. Kekayaan yang dimiliki oleh raja ini sangat banyak.

Melansir laman Business Insider, Kamis (18/2/2016), saking berlimpahnya, hingga saat ini kekayaan Mansa Musa belum dapat ditaksir dengan pasti jumlahnya.

Majalah Time mencatat, jika disesuaikan dengan inflasi saat ini Mansa Musa diperkirakan mempunyai kekayaan senilai US$ 400 miliar (Rp 6.000 trilliun). Angka itu mengungguli harta keluarga Rothschild (US$ 350 miliar), John D Rockefeller (US$ 340 miliar), ataupun Henry Ford (US$ 199 miliar).

Musa I adalah Mansa kesepuluh. Mansa diterjemahkan sebagai "Raja segala raja" atau "Kaisar”. Pada saat Mansa Musa bertahta, Kekaisaran Mali terdiri dari wilayah sebelumnya milik Kekaisaran Ghana dan Melle (Mali) dan beberapa daerah sekitarnya.

Musa memegang banyak gelar, seperti Emir Melle, Penguasa tambang Wangara dan Penakluk Ghanata.

Mansa Musa memimpin kerajaan Mali pada abad ke-14. Ia merupakan raja yang sangat beruntung karena daerah kekuasannya dipenuhi dengan sumber daya alam berlimpah termasuk diantaranya berbagai logam mulia seperti emas.

Walaupun kaya raya dan memiliki harta berlimpah, raja ini merupakan seorang yang sangat dermawan.

Raja yang dermawan

Saat melakukan perjalanan hajinya di tahun 1324, keberangkatannya dilaporkan mencakup 60.000 orang. Dua belas ribu orang diantaranya adalah pelayan yang masing-masing membawa emas batangan empat pon.

Musa menyediakan semua kebutuhan rombongannya selama perjalanan, termasuk akomodasi untuk seluruh rombongan dan hewan-hewan.

Catatan sejarah lain juga melaporkan bahwa Musa membawa 80 unta, yang masing-masing membawa antara 300 pon benda-benda yang terbuat dari emas. Ia membagikan emas yang dibawa kepada orang miskin yang ia temui sepanjang perjalanannya.

Musa tidak hanya memberikan emasnya ke kota-kota yang ia lewati dalam perjalanannya ke Mekkah, ia juga menukar emas dengan souvenir.

Selain itu, laporan lain juga menyebutkan bahwa ia membangun masjid setiap hari Jumat. Salah satu masjid legendaris buatannya adalah Masjid Djinguereber di Timbuktu, Afrika Barat.

Setelah bertahta selama 25 tahun, Mansa Musa meninggal pada di tahun 1337. Tahtanya kemudian diteruskan oleh putranya, Maghan I. (Vna/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya