Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Menguat Terbatas

Laju IHSG kembali menguat pada perdagangan Jumat pekan ini.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Mar 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2016, 09:15 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada perdagangan saham Jumat (4/3/2016) mengikuti gerak bursa saham Asia dan global.

IHSG cenderung terbatas karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor.

Pada pra pembukaan perdagangan saham,IHSG naik 0,44 poin atau 0,01 persen kelevel 4.844,48. PenguatanIHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB,IHSG naik tipis sekitar 5,546 poin atau 0,12 persen menjadi 4.849,63.



Indeks saham LQ45 menguat 0,3 persen ke level 852,06. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Penguatan IHSG ditopang dari 87 saham menguat. Sedangkan 29 saham melemah dan 43 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.381 kali dengan volume perdagangan 193 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 224,3 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 34,2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melepas saham sekitar Rp 12 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham indutri dasar susut 0,18 persen dan saham perdagangan menguat 0,02 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham LPGI naik 11,11 persen menjadi 5.000, saham PTSN menguat 9,26 persen persen ke level Rp 59 per saham, saham PPRO naik 8,08 persen ke level Rp 213 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIM susut 7,14 persen ke level Rp 52 per saham, saham GZCO melemah 3,75 persen ke level Rp 77 per saham, dan saham SCCO susut 3,74 persen ke level Rp 4.500 per saham.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan Bursa Asia kemarin mayoritas menguat terbatas. IHSG menguat didorong oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai 13.200 per dolar AS. Namun, pergerakan IHSG cenderung terbatas karena dibayangi aksi profit taking

Bayangan fase profit taking investor menjadi penahan laju penguatan lanjutan di akhir pekan. Rupiah yang kembali perkasa hingga di level 13.200-an membuat investor asing kembali tertarik dan mencatatkan net buy cukup tinggi sebesar Rp 980,7 miliar," jelas dia.  

Dia memperkirakan IHSG cenderung melemah hari ini. IHSG bakal berada pada support 4.780 dan resistance 4.900. (Ndw/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya