Liputan6.com, Jakarta - Gas yang dijual PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui jaringan pipa bawah tanahnya dinilai lebih aman bagi masyarakat. Hal tersebut dirasakan para penghuni Rumah Susun (Rusun) Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Seperti diungkapkan Dedeh (34), salah satu penghuni di rusun tersebut. Menurut dia, selama ini jaringan gas milik PGN terbukti aman dan belum pernah menimbulkan kecelakaan seperti terjadinya ledakan.
"Selama ini aman-aman saja. Untuk anak-anak juga aman, tidak ada bau gas juga. Kecuali kalau kelalaian sendiri, seperti kalau masak air tapi ditinggal. Tapi disini tidak pernah ada kejadian. Jadi kita juga tidak takut meledak," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Baca Juga
Dia mengatakan, jika menggunakan tabung gas, biasanya masyarakat takut akan terjadinya kebocoran yang memicu ledakan. Namun dengan jaringan pipa seperti ini tidak penghuni tidak pernah takut terjadi kebocoran gas.
"Kalau dibandingkan dengan yang tabung jauh sekali dari sisi keamanannya. Kalau tabung, misalnya habis di tengah malam kita mau cari ke mana. Kemudian cara pemasangan kalau tidak benar dikhawatirkan bocor kemudian bisa meledak. Kalau melalui pipa ini tidak takut meledak," ungkap dia.
Hal senada diungkapkan Hermi (37) yang juga penghuni dari rusun tersebut. Menurut dia, jika harus meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama pun dirinya merasa lebih aman jika menggunakan jaringan pipa ini.
Dia menjelaskan, pada masing-masing terdapat meteran gas yang berfungsi mencatat konsumsi gas dan mematikan aliran gas. Dengan demikian, jika penghuni akan meninggalkan rumahnya dalam jangka waktu yang lama, maka tinggal matikan aliran gas tersebut maka tidak ada gas yang masuk ke dalam rumahnya.
"Kalau kita pergi tinggal matikan meterannya di masing-masing rumah, itu sudah aman. Kalau misalnya kita takut terjadi apa-apa juga tinggal matikan saja dari situ. Kalau dari tabung kita kan khawatir ada bocor," tandasnya.(Dny/Nrm)