Kontrak Habis, 20 Ribu Pekerja Blok Banyu Urip Bisa Menganggur

Saat ini produksi minyak Lapangan Banyu Urip telah menembus 170 ribu barel per hari (barrels of oil per day/BOPD).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Apr 2016, 21:52 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2016, 21:52 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mengungkapkan, sekitar 20 ribu orang akan kehilangan pekerjaan setelah pengembangan Lapangan Banyu Urip selesai. Mereka menganggur karena kontrak pekerja sesuai dengan tenggang waktu pengembangan Lapangan Banyu Biru.

Direktur Utama ‎PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah‎ menuturkan, hilangnya pekerjaan tidak secara drastis terjadi pada 20 ribu pekerja.

‎"Jadi sebenarnya 20 ribu itu bukan mendadak kehilangan pekerjaannya, Banyu Urip ini sekarang pekerjaan pelan-pelan berkurang, memang saat peak 20 ribuan dan sebagian memang tenaga kerja lokal. Dengan pekerjaan Banyu Urip yang hampir selesai kalau kita bilang kehilangan nggak sih memang kontraknya sampai pekerjaan itu selesai," kata dia, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Pengembangan Lapangan Banyu Urip meliputi 5 kegiatan Engineering, Procurement dan Costruction (EPC). EPC 1 meliputi Central Processing Facility telah mencapai 98,90 persen, EPC 2 meliputi Onshore Export Pipeline (72 km) telah mencapai 100 persen.

‎EPC 3 yakni Offshore Export Pipeline and Mooring Tower (23 km) telah mencapai 100 persen, EPC 4 yakni Floating Storage and Offloading (FSO) 100 persen, dan EPC 5 meliputi Infrastructure Facilities mencapa 98,6 persen. Dia berharap pengembangan Lapangan Banyu Urip selesai pertengahan tahun ini.

"Banyu Urip akan selesai hampir 98 persen, yang tersisa gas injection system. Kemudian infrastruktur perkantoran di EPC-5 pekerja di sana sudah nggak banyak lagi sekarang, dan itu bertahap," jelasnya.

‎Dia berkata, karena banyaknya orang yang tak punya pekerjaan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat. "Mereka sangat berharap proyek Jambaran Tiung itu bisa secepatnya berjalan sehingga menyerap sebagian," ungkap dia.

‎Sebagai informasi, saat ini produksi minyak Lapangan Banyu Urip telah menembus 170 ribu barel per hari (barrels of oil per day/BOPD). Raihan tersebut di atas angka produksi tertinggi (peak) sebanyak 165 ribu barel per hari dalam rencana kerja atau Plant of Development (POD)‎.

"Peaknya 165 ribu BOPD, walaupun berapa hari ini kita sudah capai 170 ribuan kita harapkan peak produksinya adalah 3 tahun POD awal. Tapi ada kemungkian peak akan naik lagi akan bertambah panjang tergantung nanti," tutup dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya