Pertumbuhan E-Money Mampu Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Di Indonesia, perkembangan industri pembayaran elektronik akan akan menambah rata-rata setara dengan 62.960 pekerjaan setiap tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 11:15 WIB
Kartu kredit Visa
Ilustrasi (telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri pembayaran elektronik (e-money) mampu menciptakan lapangan kerja baru. Hal tersebut terungkap dalam studi yang dilakukan oleh Moody Analytics untuk Visa dengan judul The Impact of Electronic Payments on Economic Growth. 

Dalam studi yang dilakukan terhadap pertumbuhan ekonomi di 70 negara antara tahun 2011 sampai dengan 2015 menemukan bahwa peningkatan penggunaan produk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit, kartu debit dan kartu prabayar telah menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Di Indonesia, perkembangan industri pembayaran elektronik akan akan menambah rata-rata setara dengan 62.960 pekerjaan setiap tahun dan meningkatkan Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar US$2,17 miliar.

Secara global, peningkatan pembayaran elektronik telah menciptakan lapangan pekerjaan baru rata-rata setara dengan 2,6 juta pekerjaan per tahun dan menambahkan PDB sebesar US$298 miliar.

Studi ini juga menemukan bahwa elektronifikasi pembayaran memberikan manfaat kepada pemerintah dengan menciptakan iklim usaha yang lebih stabil dan terbuka. Selain itu pembayaran elektronik juga membantu meminimalkan apa yang sering disebut sebagai grey economy atau kegiatan ekonomi berbasis uang tunai yang tidak dilaporkan.

E-money dinilai telah berhasil mendorong peningkatan potensi penerimaan pajak yang bagi pemerintah. Selain itu pembayaran elektronik juga menekan biaya pengelolaan uang, dan memberikan jaminan pembayaran untuk pedagang serta mendorong inklusi keuangan.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan, hasil studi ini membuktikan bahwa pembayaran elektronik telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia maupun negara lainnya. "Studi ini juga menekankan pentingnya kebijakan publik yang tepat untuk menciptakan sistem pembayaran terbuka dan kompetitif agar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja," jelasnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (12/4/2016). 

Ellyana melanjutkan, secara detail, negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penggunaan e-money yang tinggi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Misalnya, kenaikan besar dalam PDB tercatat di Hongaria sebesar 0,25 persen, Uni Emirat Arab sebesar 0,23 persen, Chili sebesar 0,23 persen, Irlandia sebesar 0,2 persen, Polandia  sebesar 0,19 persen dan Australia sebesar 0,19 persen.

Peningkatan penggunaan kartu menambahkan rata-rata 2,6 juta pekerjaan setiap tahunnya di 70 negara antara 2011 sampai dengan 2015. Dua negara dengan rata-rata penambahan lapangan pekerjaan terbesar adalah Tiongkok sebanyak 427 ribu pekerjaan dan India sebanyak 336 ribu pekerjaan.

Hal ini disebabkan oleh kombinasi antara produktifitas kerja yang meningkat dengan pesat dan pertumbuhan penggunaan kartu pembayaran di kedua negara tersebut. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya