Liputan6.com, Jakarta - Jelang masuknya Ramadan, harga daging sapi melonjak hingga mencapai Rp 120 ribu per kg. Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong [harga daging sapi](Malaysia "") bisa turun di kisaran Rp 80 ribu per kg.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, harga daging di Indonesia merupakan paling tinggi di ASEAN. Sedangkan harga daging sapi di Malaysia dan Singapura hanya setengah dari harga yang dibanderol di Indonesia.
"Malaysia bisa jual Rp 50 ribu per kg. Di Singapura bisa jual Rp 55 ribu," ujar dia di Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
Asnawi menyatakan, walaupun Singapura tidak mempunyai peternakan, negara tersebut mampu menjual daging dengan harga murah di dalam negeri. Sebab, daging tersebut dipasok dari India yang harganya relatif lebih murah.
Baca Juga
"Karena sumbernya dari daging beku, daging kerbau. Ini mereka dapat dari India sekitar Rp 40 ribu-Rp 45 ribu per kg," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Ismed Hasan Putro. Menurut dia, harga daging di Malaysia bisa murah lantaran para pengusahanya memiliki peternakan di negara lain, seperti di Australia. Dengan demikian, jika kebutuhan daging di dalam negerinya tinggi, maka bisa langsung diimpor dari peternakan milik pengusaha Malaysia.
"Pengusaha Malaysia ini punya peternakan di Australia. Dan mereka juga punya peternakan bersama dengan Brunei Darussalam. Dengan demikian, Malaysia bisa jual Rp 55 ribu. Dan Singapura yang tidak punya peternakan sapi bisa jual Rp 50 ribu-Rp 60 ribu," ujar dia. (Dny/Ahm)