Stabilkan Harga Pangan, Mentan Bakal Pangkas Rantai Distribusi

Meroketnya harga daging sapi hingga mencapai angka Rp 135.000 per Kg di Sumsel, diakuinya sebagai persoalan rutin setiap tahun saat Ramadan

oleh Nefri Inge diperbarui 09 Jun 2016, 11:05 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 11:05 WIB
20160209-Pelabuhan Tanjung Priok Kedatangan 500 Ekor Sapi Asal NTT-Jakarta
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberi keterangan usai menyambut kedatangan 500 ekor sapi asal NTT yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memberikan solusi jangka pendek dan menengah untuk mencegah terus melejitnya harga daging ayam dan daging sapi saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.

Solusi jangka pendek yang akan dilakukan Kementerian Pertanian yaitu dengan menggelar operasi pasar besar-besaran di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk jangka panjang, pihaknya akan membangun Toko Tani Indonesia.

“Kita bangun Toko Tani Indonesia, bersinergi dengan seluruh stakeholder, pengusaha, produsen dan koperasi. Sehingga rantai pasoknya pendek, dari delapan menjadi tiga rantai saja. Dari produsen, toko tani dan koperasi," ujarnya kepada Liputan6.com, saat menghadiri pameran Kementerian Pertanian dan Perum Bulog Divre Sumsel Babel di kantor Dinas Pertanian Sumsel, Kamis (9/6/2016).

"Kalau ini bisa dilakukan, 1-3 tahun ke depan harga struktur pasar bisa berubah. Petani dan pengusaha untung, konsumen pasti tersenyum,” tuturnya.

Meroketnya harga daging sapi hingga mencapai angka Rp 135.000 per Kg di Sumsel, diakuinya sebagai persoalan rutin setiap tahun saat Ramadan. Kendati imbauan Presiden Joko Widodo, agar harga daging sapi berada di kisaran harga Rp 80.000 per Kg, persoalan ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Dia melanjutkan, beberapa harga komoditas memang tengah naik, namun tak berlaku untuk minyak goreng yang sudah menurun drastis hingga 55 Persen. Harga ayam, beras, bawang dan cabai juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Minyak goreng juga tidak boleh ikut naik. Indonesia adalah produsen minyak goreng terbesar di dunia dan memasok ke berbagai negara. Masak harga minyak goreng di sini lebih tinggi dari negara lain. Harga sekarang sudah turun luar biasa, ini harus tetap jalan sampai H+6 Idul Fitri,” lanjutnya.

Sementara itu, Permana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel mengatakan, kenaikan harga daging sapi hingga Rp 135.000 per Kg dikarenakan permintaan meningkat dan pasokan yang tidak lancar ke pasar.

“Ada enam rantai ke produsen, harus dilakukan pemotongan jadi tiga rantai. Kita memang tidak bisa merealisasikan imbauan Presiden RI. Namun, semua pihak akan mendapatkan benefit pelaksanaan pasar penyeimbang ini. Di sini harga daging sapi beku dijual Rp 90.000 per Kg dan kita siapkan sebanyak 7 Ton,” ucapnya.

Dengan adanya Operasi Pasar Bulog Divre Sumsel Babel ini, pihaknya mengharapkan penjualan daging sapi beku bisa mencapai 500 Kg setiap hari. Kegiatan operasi pasar ini juga akan digalakkan pemukiman warga dengan perekonomian menengah ke bawah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya