Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha angkutan umum mengatakan hingga kini masih sering ditemukan stasiun pengisian bahan bakar umum/SP‎BU yang melakukan tindak kecurangan. Salah satunya dengan memainkan takaran bahan bakar minyak (BBM) yang dijualnya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, para sopir angkutan umum ‎masih sering menemukan SPBU yang mengurangi takarannya. Hal ini dilakukan pengelola SPBU untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
"Yang seperti itu (SPBU curang) kadang masih sering ditemukan. Itu mereka serakah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Baca Juga
‎Shafruhan mengatakan, biasanya temuan-temuan kecurangan seperti ini masih kerap terjadi pada SPBU-SPBU kecil dan berada di pinggiran kota. SPBU ini melakukan kecurangan saat tidak mendapat pengawasan secara ketat.
"Itu di pinggiran Jakarta. Kalau SPBU besar mungkin tidak, dia tidak berani ambil risiko. Yang seperti itu biasanya SPBU kecil‎," kata dia.
Shafruhan menuturkan, sebenarnya supir angkutan umum juga tahu soal beberapa SPBU yang sering memainkan takaran BBM-nya. Namun para supir itu enggan melapor soal hal tersebut. Supir angkutan umum lebih memilih mencari SPBU lain yang diyakini takarannya sesuai ketentuan.
Â
"Keluhan ada, cuma bagi supir angkutan mereka nggak mau ribet buang waktu untuk menyampaikan keluhannya. Mereka paling nggak mau isi di situ lagi dan kasih tahu temannya supaya jangan isi di sana. Mereka isi di tempat lagi yang takarannya lebih baik," ujar dia. (Dny/Ahm)