Begini Cara Deteksi SPBU yang Lakukan Kecurangan

Manajemen Pertamina menyatakan pihaknya berupaya menjaga keakuratan takaran penjualan BBM dengan melakukan pengontrolan berkala.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2016, 15:59 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 15:59 WIB
20150722-Pertalite Siap Meluncur-Jakarta
Setelah sempat tertunda peluncurannya, PT Pertamina (Persero) secara mantap akan meluncurkan varian BBM terbaru Pertalite pada 24 Juli 2015 mendatang, Jakarta, Rabu (22/7/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan cara untuk memastikan takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tidak melakukan kecurangan.

General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Jumali mengatakan, untuk memastikan keakuratan takaran BBM yang dijual, dibutuhkan kepedulian pelanggan BBM, dengan memantau jeli meteran dispanser yang menyesuaikan nominal pembelian dengan aliran ‎BBM.

"Di layanan ada operator mulai dari nol. Jangan hanya dilihat start saja tapi tolong lihat sampai berapa. Itu untuk memastikan. Jadi pelanggan perlu care," kata Jumali, di Jakarta, Selasa (7/6/2016).


‎Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro melanjutkan, untuk memastikan keakuratan takaran, pembeli BBM juga perlu meminta tanda bukti transaksi ke operator SPBU.‎ "Struknya bisa tetap diambil kalau ada apa- apa bisa memberi tahu kami," tutur Wianda.

Jumali kembali mengungkapkan, Pertamina berupaya menjaga keakuratan takaran penjualan BBM dengan melakukan peng‎ontrolan secara berkala dan melakukan pengontrolan secara acak dengan melibatkan pihak dalam dan luar.

"Ini matching dengan pengerjaan kita. Pengecekan kita 4x 4 bulan berturut turut masuknya bagus.
Kontrol sudah kita lakukan ex internal pihak metrology. Kita juga sudah menyerap auditor untuk memastikan bahwa takaran sesuai dengan ketentuan yang ada. Ketentuan yang kita sudah lebih stretch.  ‎Ke depan kami akan memberikan layanan lebih baik. Kita akan Koordinasikan dengan teknologi informasi dan vendor pompa," tutur Jumali. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya