Trik Jokowi Percepat Proyek Kawasan Ekonomi Sorong

Pemerintah siap memberikan insentif fiskal bagi KEK Sorong demi menarik investasi dari pihak swasta.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jun 2016, 19:57 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 19:57 WIB
Jokowi
Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar Indonesia bagian timur  bisa tumbuh secepat daerah lain. Oleh karena itu, pemerintah terus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sorong, Papua. Saat ini, tahapan yang sedang dilalui untuk mengembangkan kawasan Sorong adalah penyiapan lahan oleh pemerintah provinsi Papua Barat.

"Untuk membangun tanah Papua tak cuma memperkuat konektivitas seperti membangun jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan tapi juga harus menciptakan kawasan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Jokowi di Kantor Presiden,Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Tidak hanya soal lahan, Jokowi ingin pembangunan KEK ini nantinya terintegrasi dengan pembangunan tol laut di Papua agar memberi nilai lebih ke masyarakat.

"Untuk itu, saya minta semuanya benar-benar disiapkan.Tol laut nantinya terintegrasi dengan pusat produksi di Papua," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.‎

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyampaikan pemerintah siap memberikan insentif fiskal bagi KEK Sorong, demi menarik investasi dari pihak swasta. Ada 3 fokus yang ingin dibangun di kawasan tersebut, yakni Industri agroindustri, pusat logistik dan perikanan.

"Industri pertanian dan diolah supaya yang diekspor itu bukan bahan mentah, tapi bahan setengah jadi atau barang jadi. Sebagai pusat logistik supaya bisa juga menservis kegiatan pertambangan di daerah sekitarnya, juga industri perikanan," jelas Rizal.‎

Sementara, Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy menambahkan Jokowi memberikan tenggat waktu dua minggu baginya untuk membereskan masalah pembebasan lahan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya