Subsidi Terpangkas, Kapan Harga Solar Naik?

Rencana pemangkasan subsidi Solar saat ini sedang dibahas DPR dalam RAPBN-P 2016.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Jun 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 11:15 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjamin tidak ada kenaikan harga Solar sampai September kendati subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) ini dipangkas menjadi Rp 500 per liter.

Rencana pemangkasan subsidi Solar saat ini, sedang dibahas di DPR dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina melakukan perhitungan supaya harga solar tidak naik sampai September. Adapun antisipasi tak ada kenaikan harga, Pertamina akan mengalokasikan keuntungan yang telah diperoleh sebelumnya untuk menutup harga Solar.

"Jadi kalau kita lihat dengan subsidi Rp 500 itu paling tidak sampai September. Kan keuntungan lalu itu selalu cross subsidi situasi sesudahnya. Kita sudah komitmen sampai September tidak ada kenaikan harga," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Dwi mengatakan, untuk selanjutnya harga Solar setelah September akan dikaji ulang kembali. Penetapan harga Solar setelah September tergantung dari Mean of Plats Singapore (MOPS).

"‎Jadi nanti kita lihat kondisi September ke Desember tergantung bagaimana pergerakan MOPS," dia menjelaskan.

Dia meyakini, perhitungan pemotongan subsidi telah melalui perencanaan yang matang dari pemerintah. Sebagai BUMN, dia bilang Pertamina akan mendukung kebijakan tersebut dan terus meningkatkan efisiensi.

"Saya kira pemerintah akan memperhatikan berbagai situasi ya. Bagaimana kebutuhan pembiayaan di pemerintah. Bagaimana  subsidi itu diperuntukkan yang lebih berhak. Tentu saja Pertamina akan support kebijakan pemerintah. Dan bagi Pertamina bagaimana men-support itu adalah bagaimana kita meningkatkan efisiensi dan tentu saja mengenai harga jual," tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya