Mangkrak 19 Tahun, Jokowi Ingin Tol Bocimi Rampung 2018

Awalnya, proyek jalan tol Bocimi ini dikerjakan oleh swasta. Namun, karena jalan di tempat, pemerintah pun memutuskan untuk mengambil alih.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Jun 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 11:15 WIB
Tol Bocimi
Proyek tol Bocimi yang mangkrak menjadi penyebab kemacetan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Selasa (21/6/2016). Presiden Jokowi menargetkan pembangunan tol ini bisa selesai dua tahun ke depan. 

Saat berada di lokasi pembangunan, Jokowi menyatakan keprihatinannya terhadap kemajuan pembangunan tol Bocimi tersebut. Proyek tersebut sebenarnya telah dimulai sejak 1997. Artinya, dalam 19 tahun proyek tol tersebut belum selesai juga.

"Ini tol Bocimi sepanjang 54 km. Sudah pernah di groundbreaking 4 kali, tapi berhenti. Ini sudah dimulai 1997 sampai sekarang 1 meter pun belum dapat," keluh Jokowi, di lokasi, Selasa (21/6/2016).

"Dari Waskita (kontraktor) menyampaikan, akan diselesaikan 2019 rampung. Tapi saya minta 2018 selesai," tambah dia.

Awalnya, proyek jalan tol Bocimi ini dikerjakan oleh swasta. Namun, karena jalan di tempat, pemerintah pun memutuskan untuk mengambil alih. Proyek mangkrak seperti ini, lanjut dia, yang menjadi penyebab kemacetan. Seharusnya, jika proyek jalan tol ini rampung sejak lama, maka kemacetan di jalur tersebut bisa diminimalisir.

"‎Investor tidak mulai. Groundbreaking sudah pindah ke swasta tidak sekali dua kali. Ini sama saja seperti Ngawi, Batang. Ini adalah kemacetan, kalau pernah ngerasain Bogor," tutur Jokowi.

Untuk pembebasan lahan, Jokowi mendapat laporan tidak ada masalah. Pada intinya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin proyek ini segera berjalan. 

"‎Ya sudah dimulai, yang penting segera dimulai, perkara di lapangan ada persoalan, selesaikan di lapangan. Tapi sampai tadi saya tanya tidak ada masalah. Nanti kita akan pergi ke proyek-proyek yang sudah lama," tandas Jokowi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya