Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Juni turun US$ 0,18 per barel dari US$ 44,68 per barel pada Mei menjadi US$ 44,50 per barel. Ini berdasarkan perhitungan Formula ICP.
Seperti mengutip situs resmi Direktorat Jenderal Migas, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (14/7/2016).
Sementara ICP jenis SLC Juni sebesar US$ 45,64 atau turun US$ 3,82 dari US$ 49,46 per barel pada bulan sebelumnya.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, ICP SLC dan ICP rata – rata Minyak Mentah Indonesia tidak sejalan dengan membaiknya harga minyak mentah dunia, hal ini mengingat di bulan Juni terdapat koreksi harga minyak mentah SLC di pasar.
Adapun ICP SLC pada Mei 2016 meningkat cukup tajam dibandingkan April sebesar US$ 12,21 per barel. Ini karena adanya penawaran yang tinggi terhadap Minyak Mentah SLC oleh trading company di pasar.
Sedangkan harga minyak mentah utama dunia lainnya WTI, Brent, Basket OPEC hanya meningkat di kisaran US$ 4,31-US$ 5,67 per barel.
Selanjutnya koreksi harga pasar minyak mentah SLC, pada Juni 2016 turun yang mengakibatkan ICP SLC turun US$ 3,82 per barel dibandingkan Mei. Terdapat 17 ICP dari 52 ICP Minyak Mentah Indonesia yang mengacu pada ICP SLC, sehingga berdampak menurunnya rata – rata ICP Minyak Mentah Indonesia.
Adapun harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2016 dibandingkan Mei 2016 meningkat menjadi sebagai berikut:
Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,28 per barel dari US$ 47,65 per barel menjadi US$ 49.93 per barel
Advertisement
WTI (Nymex) naik sebesar US$ 2,06 per barel dari US$ 46,80 per barel menjadi US$ 48.85 per barel
Basket OPEC naik sebesar US$ 2,61 per barel dari US$ 43,21 per barel menjadi US$ 45.82 per barel
Harga minyak mentah utama di pasar Internasional mengalami penguatan, diakibatkan beberapa faktor yakni:
Terdapat revisi turun proyeksi surplus suplai minyak dunia terhadap permintaan minyak pada semester I 2016 menjadi di kisaran 0,8 juta barel per hari.
Tingkat permintaan minyak dunia pada kuartal 1 dan kuartal 2 2016 direvisi naik masing – masing 0,2 juta barel per hari berdasarkan Publikasi IEA Juni 2016. menjadi berturut – turut 95,17 dan 95,48 juta barel per hari dibandingkan publikasi IEA Mei 2016.
Produksi minyak dunia bulan Mei 2016 mengalami penurunan dibandingkan bulan April 2016, baik dari negara – negara OPEC maupun Non OPEC, sebesar 0,8 juta barel per hari menjadi 95,4 juta barel per hari berdasarkan publikasi IEA Juni 2016 dan sebesar 0,7 juta barel per hari menjadi 94,5 juta barel per hari.
Terdapat penurunan produksi minyak mentah dan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat pada akhir Juni 2016 dibandingkan pada akhir Mei, yakni:
Produksi minyak mentah turun sebesar 113 ribu barel per hari menjadi 8,622 juta barel per hari, terendah sejak September 2014. Stok minyak mentah komersial turun 9,1 juta barel menjadi 526,6 juta barel.
Throughput minyak mentah kilang dunia pada Juni naik 1 juta barel per hari menjadi 79,4 juta barel per hari dibandingkan Mei.
Terdapat penurunan oil rig di dunia (kecuali Cina dan FSU), hingga mencapai 19 rig pada bulan Mei 2016 dibandingkan bulan April 2016 menjadi 1.038 rig.
Sementara di kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi, antara lain, pertumbuhan permintaan minyak tahunan India pada April 2016 naik sebesar 0,4 juta barel per hari menjadi 4,5 juta barel per hari dari 4,1 juta barel per hari pada April 2015.
Proyeksi pertumbuhan tahunan India pada 2016 sebesar 0,4 juta barel per hari dan merupakan pertumbuhan permintaan minyak tertinggi di dunia.
Produksi minyak Cina pada bulan April 2016 kembali turun 55 ribu barel per hari dibandingkan bulan Maret 2016 menjadi 4,04 juta barel per hari, melanjutkan penurunan sejak akhir tahun 2015.