Cerita Menteri Basuki soal Kondisi Pintu Perbatasan RI

Kondisi perbatasan di Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Agu 2016, 21:37 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 21:37 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi perbatasan di Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan. Pemerintah bakal Pemerintah memprioritaskan pembangunan konektivitas perbatasan pada tahun depan. Salah satunya, perbaikan ‎pintu lintas antar negara.

Menteri P‎ekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kondisi pintu lintas antar negara begitu memprihatinkan sehingga perlu adanya perbaikan.

"Desember pintu selesai semua, kawasannya tahun 2017," kata dia Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Kondisi tersebut semakin memprihatinkan, terlebih untuk pelayanan pengurusan visa di perbatasan hanya menggunakan kursi kecil (dingklik dalam bahasa Jawa). "‎Orang masuk ke Indonesia ngurus visa duduk di dingklik. Pasti tidak tahu namanya dingklik," ungkap dia.

Selain itu, Basuki mengatakan pemerintah juga akan membangun jalan baru untuk dorong konektivitas. Tahun depan, setidaknya pemerintah membangun 796 km jalan provinsi di Papua.

Di Jawa sendiri, dia menuturkan akan mengoperasikan Trans Jawa Toll Road. Basuki bilang akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan pembangunan jalan tersebut berjalan lancar.

"Untuk itu di 2014 yang kita lakukan, satu untuk konektivitas jelas Trans Jawa Toll Road minimal 2017 operasional. Kami kerjasama dengan Menteri BUMN, LHK, dan ATR dua minggu kami rapat. Khusus yang Trans Jawa dua bulan sekali saya cek. Kalau sampai 2017, kita punya 8 bulan sampai Semarang harus fungsional," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya