KKP Ajak Perusahan Migas Kembangkan Sektor Perikanan

Banyak potensi yang bisa dikembangkan KKP dan SKK Migas untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Agu 2016, 12:53 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 12:53 WIB
Banyak potensi yang bisa dikembangkan KKP dan SKK Migas untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.
Banyak potensi yang bisa dikembangkan KKP dan SKK Migas untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Kementerian Kelautan an Perikanan (KKP) mengajak perusahaan pencari minyak dan gas bumi (migas) yang beroperasi di Indonesia untuk mengembangkan sektor perikanan. Ajakan ini terutama bagi perusahaan migas yang beroperasi di tengah laut.

Kepala Balitbang KP Zulficar Mochtar mengatakan, langkah awal Balitbang KP untuk mendorong perusahaan migas kembangkan sektor perikanan adalah dengan menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Balitbang KP meminta kepada SKK Migas untuk mempertemukan mereka dengan 300 perusahaan atau Kontrak Kerja Kerja Sama (KKKS) yang kewenangannya berada di bawah SKK Migas. untuk mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan inovasi kelautan dan perikanan di Wilayah eksplorasi migas.

"Melalui forum ini, diharapkan stakeholder maupun pemangku Kepentingan mampu menjalankan fungsi proses difusi, adopsi dan penerapan langsung hasil karya peneliti dan inovator kelautan dan perikanan yang nilai kemanfaatan dapat dirasakan oleh instansi pemerintah dan korporasi," kata Zulficar, dalam acara Green Towards Fisheries Sustainability, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan‎, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Menurutnya, pengembangan dan penelitian teknologi sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu indikator penting untuk mendorong terciptanya perikanan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab dan berkelanjutan, terutama untuk memasuki pasar internasional.

Selain itu, keberadaan alat tangkap dan operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan di sekitar wilayah eksplorasi migas seringkali memicu gesekan horizontal antara nelayan dan pelaksana eksplorasi. 

"Pemerintah tentunya menaruh harapan besar bagi penelitian dan pengembangan teknologi kelautan dan perikanan," ungkap Zulficar.

Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan menyambut baik kerjasama tersebut. Menurutnya, banyak potensi yang bisa dikembangkan bersama, untuk mencapai cita-cita mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.

"Saatnya ke depan sinergi industri hulu migas dengan Kementerian Kelautan Perikanan,karena banyak potensi ke depan untuk mencapai cita-cita bersama mensejahterakan masyarakat karena itu pemanfaatan teknologi untuk bisa bermanfaat," tutup Muliawan. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya