Menko Luhut Minta Pertamina Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memuji kinerja PT Pertamina (Persero) saat ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Agu 2016, 10:15 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 10:15 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memuji kinerja PT Pertamina (Persero) saat ini. Pasalnya, kinerja Pertamina menunjukan perbaikan yang terlihat dari pemangkasan utang yang cukup signifikan. 

"Utang jangka pendeknya hampir US$ 5 miliar pada 2014, kini hanya tinggal US$ 0,44 miliar. Net cash dari US$ 3,1 miliar sekarang US$ 5,4 miliar," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/8/2016).

Meski begitu, Plt Menteri Energi Sumber dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu mengingatkan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto supaya efisien dengan meningkatkan komponen dalam negeri.

"Pertamina ini masih banyak TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang belum dipakai. Lebih baik lagi kalau di hulu menggunakan pipa buatan dalam negeri. Kini saya ada di sini (Kementerian ESDM), akan saya awasi," kata dia.

Luhut juga mengatakan, Pertamina merupakan perusahaan yang memiliki standar tinggi.

Dia menambahkan, penggunaan produk dalam negeri akan memberikan nilai tambah seperti peningkatan lapangan kerja serta penerimaan negara dari sisi pajak.

"Saya memahami Pertamina dan (perusahaan-peruhaan) migas punya standar yang tinggi. Saat ini PN Gas masih banyak impor, sekarang harus dikurangi. Saya kan pantau ini. Pabrik pipa di Indonesia ada empat sekarang ini, mereka semua underutilized," jelas Luhut.

Dia berharap, perusahaan dalam negeri tak terbuai dengan impor sehingga tumbuh menjadi perusahaan besar dan efisien.

"Kelemahan kita sekarang adalah inefisiensi, terlalu banyak impor. Kita ingin Pertamina jadi perusahaan besar, tapi efisien," tutup Luhut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya