Kementerian Minta Jaminan Keamanan Pekerja Proyek Infrastruktur

Permintaan jaminan keamanan ini menyusul tewasnya dua orang ‎konsultan proyek jalan Trans Papua.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Sep 2016, 15:29 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 15:29 WIB
20160525-Pembangunan MRT-Jakarta- Yoppy Renato
Salah satu titik proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis, (25/5/2016). Ahok berharap investor bisa ikut bergabung bantu percepat pembangunan infrastruktur DKI. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kepolisian memberikan jaminan keamanan kepada para pekerja konstruksi dan konsultan proyek infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah. Hal ini menyusul tewasnya dua orang ‎konsultan proyek jalan Trans Papua.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja mengatakan, jaminan keamanan ini sangat penting untuk kelancaran jalannya proyek pembangunan infrastruktur. ‎Tanpa adanya jaminan ini, para kontraktor dan konsultan proyek akan takut untuk melaksanakan tugas menyelesaikan proyek tersebut.

‎"Kita minta untuk dilakukan penyisiran dan lain-lain. Kalau tidak, kita tidak punya jaminan kerja. Kita koordinasi terus. Kita minta pengamanan kontraktor dan konsultan yang sedang bekerja," ujar dia di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Endra menuturkan, apa yang menimpa Dian Kusuma (41) dan Ade Suhanda (25) ini, merupakan tindak kriminal murni‎. Namun untuk memastikan motif pembunuhannya, masih harus menunggu penyelidikan dari kepolisian.

‎"Ini kriminal murni. Dugaan sementara korban dikeroyok. Karena kalau di proyek itu kan ada supplier, kalau tidak dapat jatah ada yang marah juga. Sementara motifnya itu yang kita tahu," tandas dia.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian diketahui keduanya bersama empat rekannya tiba di Jayapura pada 6 Agustus 2016. Selanjutnya pada 12 Agustus dari Jayapura melanjutkan perjalanan ke Wamena.

Pada tanggal 22 Agustus 2016, Ade Suhanda dan Dian Kusuma berangkat menuju Mugi menggunakan pesawat Ama Air. kedua orang tersebut melaksanakan pengukuran jalan untuk peningkatan jalan Trans Papua dari Distrik Mugi-Paro sepanjang sekitar 30 kilometer (km).

Puncak Albu, yang terletak di perbatasan Distrik Mugi dan Distrik Mapenduma tidak memiliki jaringan telepon di daerah. Perusahaan pun mengakui belum mendapatkan informasi dari kedua korban selama tiga minggu terakhir, dan seharusnya pengukuran jalan tersebut sudah selesai dilaksanakan.

Pekerjaan Jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena hingga ke Mamugu dimulai sejak awal tahun ini sepanjang 278,6 kilometer. Jalan ini nantinya akan menghubungkan kabupaten Nduga dan Asmat. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya