Begini Cara Menteri Luhut Tekan Investasi Blok Masela

Pemerintah ingin nilai investasi Blok Masela Maluku turun dari perhitungan awal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Sep 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 09:45 WIB
Kronologi Keberadaan Blok Masela
Rencananya, blok ini akan dikelola dua perusahaan yakni Inpex dan Shell.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan nilai investasi Blok Masela Maluku turun dari US$ 20 miliar-US$ 22 miliar menjadi US$ 15 miliar‎.

Upaya menekan biaya investasi ini, menurut dia, dengan memisahkan pengembangan Blok Masela yaitu skema hulu dan hilir‎.

"Bagaimana Blok Masela, kita sudah pikir bagi dua saja itu‎," kata Luhut, di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Untuk skema hulu yaitu pencarian minyak dan gas dilakukan perusahaan yang melakukan pencarian migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di wilayah tersebut, melalui Inpex Corporation yang juga bertugas sebagai operator.

Dengan begitu, biaya investasi yang dikeluarkan hanya mencakup kegiatan pencarian migas saja. Dengan demikian, nilai investasi menjadi lebih kecil, ketimbang menggarap hilirnya juga.

"Inpex dengan Shell itu menangani dari pada mengebor sampai dengan well head-nya," tutur Luhut.

Sedangkan untuk hilir, gas yang keluar dari sumur-sumur yang tertanam di bawah Laut Arafuru tersebut, diolah oleh perusahaan Indonesia dengan membangun pabrik petrokimia dan ‎pupuk.

Sehingga biaya investasi hilir tidak disertakan pada biaya  pengembalian  kegiatan pencarian minyak dan gas bumi dari negara ke KKKS (cost recovery).

"Kemudian kita alihkan ke petrochemical sampai pupuk dan sebagainya itu nanti Indonesia incorporate," tutup Luhut.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya