Liputan6.com, Jakarta Meski tengah menghadapi kampanye negatif dari negara-negara di Eropa, ekspor produk sawit (crude palm oil/CPO) ke Benua Biru tersebut terus meningkat. Pada tahun ini, volume ekspor CPO ke Eropa diprediksi akan mencapai 6 juta ton.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi mengatakan, ekspor CPO Indonesia ke negara-negara Eropa menempati urutan ke-2.
Dari total ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2016 yang 18,98 juta ton, sebanyak 26 persen diekspor ke India dan Pakistan.
"Jadi India (19 persen) dan Pakistan (7 persen) sampai Agustus 2016 mencakup 26 persen total. Kemudian Belanda Spanyol dan Italia sebesar 15 persen, dan Tiongkok 11 persen. Tiga wilayah ini memang target pasar terbesar untuk sawit Indonesia," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Baca Juga
Dia menjelaskan, khusus untuk Eropa, pada periode Januari-Agustus 2016, ekspor CPO Indonesia ke Benua Biru mencapai 4,35 juta ton. Melihat tren kinerja ekspor yang terus membaik, BPDP Sawit yakin ekspor ke Eropa ini bisa menembus angka 5,8 juta-6 juta ton hingga akhir tahun ini.
Lima negara tujuan ekspor CPO Indonesia ke Eropa yaitu Belanda sebesar 2,52 juta ton, Italia sebesar 732,6 ribu ton, Spanyol sebesar 714,9 ribu ton, Rusia sebesar 493,4 ribu ton dan Ukraina sebesar 320,6 ribu ton.
"Ini ekspor langsung. Banyak yang meyakini 70 persen CPO Indonesia yang masuk ke Belanda diekspor ke negara-negara Eropa lain. Pelabuhannya jadi entry ke negara Eopa lain. Jadi tidak terbatas pada satu negara tapi 26 negara Eropa," kata dia.
Sedangkan jika dilihat dari 5 tahun terakhir, ekspor CPO Indonesia ke Eropa terus mengalami peningkatan yang stabil. Pada 2012 ekspor tersebut sebesar 3,6 juta ton, kemudian naik di 2013 menjadi 4,8 juta ton, di 2014 sebesar 5 juta ton, di 2015 sebesar 5,3 juta ton. Sedangkan pada tahun ini diprediksi akan menembus 6 juta ton.
"Di tengah berbagai isu yang mengangkut sawit di Eropa, ternyata ekspor Indonesia ke Eropa terus meningkat. Dari yang 3,6 juta di 2012, dan di 2016 diprediksi sampai 6 juta ton. Ini menunjukkan daya saing kita di tengah berbagai permasalahan yang kita hadapi. Oleh karena itu sawit Indonesia akan terus melakukan langkah diplomasi ke Eropa, kita bina hubungan baik dengan pasar kita di Eropa," tandas dia.(Dny/Nrm)
Advertisement