Ini Permintaan Wapres JK Kepada Perusahaan Asuransi

Dewan Asuransi Indonesia kini sedang berupaya menggaet masyarakat menengah ke bawah, termasuk UMKM dan usaha kecil lainnya ikut asuransi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Okt 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 14:24 WIB
Dewan Asuransi Indonesia mengaku kini sedang berupaya menggaet masyarakat menengah ke bawah, termasuk pada UMKM dan usaha kecil lainnya.
Dewan Asuransi Indonesia mengaku kini sedang berupaya menggaet masyarakat menengah ke bawah, termasuk pada UMKM dan usaha kecil lainnya.
Liputan6.com, Jakarta
Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden pada hari ini. Dalam pertemuan itu, JK memberi masukan kepada para perwakilan perusahaan asuransi tersebut agar bisa dapat bertahan.
 
Ketua DAI Hendrisman Rahim mengatakan, JK meminta perusahaan asuransi benar-benar menjaga kepercayaan masyarakat. Perusahaan harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada warga yang sudah membayar mahal.
 
"Asuransi ini adalah bisnis kepercayaan. Jadi pak Wakil Presiden tadi menekankan kepada kita bahwa satu hal yang harus dijaga bahwa bisnis kepercayaan. Ini artinya yang kita jual kan kalau istilahnya pak Wakil Presiden yang dijual ini angin. Tapi kok bisa jual. Artinya yang dijual itu adalah kepercayaan," ungkap Hendrisman di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Kepercayaan yang dibangun perusahaan akan sejalan dengan tingginya minat masyarakat ikut asuransi. Dengan begitu, industri asuransi juga dapat terus berkembang.
 
"Untuk hal itu harus dikelola dengan baik supaya perusahaan-perusahaan asuransi ini bisa menjalankan kewajiban dengan benar dan bisa yang diperjanjikan di polis dan juga perusahaan ini akan bisa langgeng hidupnya," lanjut dia.
 
Pada pertemuann ini, DAI mengundang JK untuk dapat hadir dan membuka Insurance Day pada 11 November 2016. Dalam acara ini, akan hadir perusahaan asuransi dari 12 negara Asia. Dengan adanya event ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk ikut asuransi lebih tinggi.
 
DAI mengaku kini sedang berupaya menggaet masyarakat menengah ke bawah, termasuk pada UMKM dan usaha kecil lainnya. Sehingga paradigma asuransi hanya dinikmati orang yang mampu.
 
"Sosialisasi itu kita lakukan di mana-mana. Kita lakukan di semua UKM, kampung nelayan, desa kita lakukan. Dalam hal ini kita menggunakan Insurance Day kita bersama-sama kita gaungkan kepada masyarakat menengah ke bawah sebenarnya asuransi bisa meng-cover sampai ke sana, asuransi itu bukan barang yang tidak bisa dibeli. Mereka bisa beli dengan harga yang terjangkau," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya