Pemerintah Masih Berhitung untuk Rekrut PNS Baru

Pemerintah menyatakan rekrutmen CPNS ditujukan untuk profesi tenaga pendidik dan kesehatan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Okt 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 10:30 WIB
Pemerintah menyatakan rekrutmen CPNS ditujukan untuk profesi tenaga pendidik dan kesehatan.
Pemerintah menyatakan rekrutmen CPNS ditujukan untuk profesi tenaga pendidik dan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) berencana membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun, rekrutmen ini hanya ditujukan untuk beberapa profesi tertentu.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan, rekrutmen CPNS ditujukan untuk profesi tenaga pendidik dan kesehatan.

"Hanya memang ada yang dikecualikan, antara lain guru, tenaga kesehatan dan formasi lainnya yg membidik Nawacita," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (7/10/2016).

Namun demikian, Herman masih enggan menyebut kebutuhan CPNS yang bakal direkrut. Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang melakukan kajian terkait jumlah beserta besaran anggaran yang dibutuhkan terkait rekrutmen ini. "(Masih) Dikaji dari sisi teknokratis, termasuk dari sisi kapasitas fiskal negara," tutur dia.

Soal waktu rekrutmen, Herman juga masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut. "Tunggu dan sabar," ujar dia.

Menteri PAN RB Asman Abnur sebelumnya memastikan segera mengumumkan pembukaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pengumumannya. Kalau sudah matang, pasti saya umumkan," kata dia.

Ketika dikonfirmasi lebih jauh mengenai waktu pengumuman dan kuota penerimaan CPNS jalur pelamar umum yang dibuka, Asman masih merahasiakannya. Dengan alasan pemerintah sedang menghitung kebutuhan.

"Pokoknya jangan minggu ini, nanti tunggu proses selesai. Karena sekarang saya lagi menghitung kebutuhan CPNS, yang pensiun, jadi belum diputuskan. Tunggu saja, kalau saya ngomong malah jadi janji, yang penting nanti data saja," ujar dia. (Amd/Ahm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya