Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan telah bertemu dengan petinggi perusahaan minyak dan gas (migas) Inpex Corporation selama kunjungannya ke Jepang beberapa hari lalu. Dalam pertemuan, kedua belah pihak membicarakan perkembangan pembangunan Blok Masela, Maluku dan peluang investasi yang bisa dikembangkan antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan asal Jepang itu.
"Saya telah makan malam dengan chief executive officer (CEO) Inpex. Mereka memberikan apresiasi kemajuan pembicaraan Blok Masela," kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Pembangunan Blok Masela akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan di sektor hulu. Tahap kedua merupakan pembangunan sektor hilir. Selain berkomitmen untuk membangun di sektor hulu, Jepang juga menyatakan minat untuk membangun sektor hilir.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pembangunan sektor hilir ini, hasil gas dari blok Masela ini diharapkan nanti bisa mengaliri industri pupuk sehingga produk dari pupuk tersebut bisa menjadi pemasok utama di sentra-sentra pangan Indonesia timur, seperti Merauke, Papua dan beberapa tempat lain.
Menurut Luhut, dari pertemuannya dengan petinggi Inpex juga telah bernegosiasi mengenai keseluruhan biaya eksplorasi. Hasilnya, ada beberapa biaya yang bisa ditekan.
"Untuk blok Masela kita juga sudah sampai pada finalisasi, cost bisa kita turunkan. Penurunannya di banyak pos," papar Luhut.
Mengenai insentif yang diinginkan Inpex dalam mengembangkan salah satu blok gas terbesar di dunia itu, Luhut mengaku hal ini masih dalam tahap pembicaraan antara kedua belah pihak.
"Semua itu dinegosiasikan dan kedua belah pihak sepakat mencari jalan tengah. Kita tidak mengerjakan secara paralel. Sehingga kita berharap construction dari Blok Masela itu kita mulai anytime 2019," tutup Luhut. (Yas/Gdn)