Liputan6.com, Jakarta - Punya teman yang suka memamerkan barang mewah, padahal Anda tahu ia membelinya dengan uang pinjaman? Bilang padanya karena meskipun bunganya 0 persen alias soft loan, utang yang tidak diperlukan tersebut tetap terhitung sebagai beban.
Anda sendiri mungkin sering bertanya-tanya. Saat terjepit dalam situasi mendesak, Anda bingung haruskah meminjam uang ke bank? Haruskah mencicil? Meskipun Anda mendapat tawaran dengan bunga menarik, mengambil pinjaman mungkin bukan keputusan tepat. Setidaknya tanyakan dulu hal berikut pada diri Anda.
Kenapa aku pinjam uang?
Advertisement
Apa yang menjadi alasan Anda untuk pinjam uang? Apakah untuk membeli barang yang benar-benar Anda butuhkan, atau untuk mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan? Jelas ada perbedaan mendasar antara keinginan dan kebutuhan.
Kebutuhan harus segera dipenuhi karena bisa mempengaruhi kualitas hidup. Sedangkan keinginan bisa ditunda. Meminjam uang untuk biaya pengobatan, membeli kendaraan untuk mengurangi ongkos transportasi yang membengkak, modal bisnis, ini semua mungkin memenuhi syarat sebagai kebutuhan yang layak berutang.
Tapi jika Anda meminjam Rp 100 juta untuk membeli mobil mewah atau liburan, ini merupakan keinginan yang sebenarnya Anda masih bisa menabung untuk medapatkannya.
(Baca juga: Ini Caranya Agar Cicilan Utangmu Makin Ringan)
Apakah cash flow Anda cukup untuk membayar cicilan?
Bank memang mengabulkan permohonan pinjaman dengan mempelajari riwayat finansial dan cash flow Anda. Salah satunya memastikan jika jumlah cicilan per bulan tidak melebihi 30 persen penghasilan. Tapi apakah Anda benar-benar sanggup membayar cicilan per bulan sesuai tenor?
Misalnya, Anda diharuskan membayar Rp 2 juta, tidak hanya 1-2 bulan, tapi sampai 60 bulan. Jumlah ini akan berdampak pada cash flow Anda selama lima tahun ke depan! Mari cek, apakah Anda benar-benar sudah siap dengan pernyataan berikut:
- Bagaimana jika Anda atau pasangan Anda kehilangan pekerjaan selama periode pelunasan? Â Â Â Â Â Â Â - Apakah cicilan masih memungkinkan untuk dibayar?
- Bagaimana dengan dana pendidikan anak? Apakah cicilan akan mempengaruhi hal penting ini?
- Bagaimana jika salah satu anggota keluarga sakit keras?
- Apa konsekuensinya jika aku terlambat membayar?
Jangan pinjam uang ke bank sebelum Anda paham segala konsekuensinya. Jadi, penting untuk tahu akibat terburuk jika Anda gagal mengembalikan pinjaman. Di antaranya sebagai berikut:
- Masuk ke dalam daftar BI checking
- Penyitaan aset
- Harus berurusan dengan debt collector
Pikirkan matang-matang sebelum mengajukan pinjaman pada bank. Di antaranya dengan memiliki alasan kuat, punya kemampuan untuk membayar, dan paham dengan segala konsekuensi jika terlambat membayar. (Baca juga: Bila Punya 20 Alasan Berikut, Tandanya Kamu Perlu Pinjam Uang ke Bank)