Hidupkan Kembali Kereta Yogya-Magelang, Pemerintah Cari Lahan

Pemerintah masih mencari lahan untuk menghidupkan kembali jalur kereta api Yogyakarta-Magelang

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Nov 2016, 12:59 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 12:59 WIB
20160120- Proyek Kereta Tujuan Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta-Faisal R Syam
Pekerja sedang menyelesaikan proyek pembangunan perlintasan kereta api Jurusan Tangerang-Bandara Soeta, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Proyek tersebut dikabarkan memakan biaya hingga Rp.2,7 T (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah masih mencari lahan untuk menghidupkan kembali jalur kereta api Yogyakarta-Magelang. Pemerintah menyatakan, tujuan menghidupkan jalur tersebut untuk mendorong pariwisata terutama untuk kunjungan ke Candi Borobudur.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jalur kereta tersebut bisa saja menggunakan jalur baru atau reaktivasi jalur lama namun dikombinasikan dengan jalur layang (elevated).

"Bisa juga reaktivasi dilakukan, tapi kombinasi elevated, di tempat sama elevated kalau di bawah terlalu banyak crossing (persimpangan)," kata dia di Kantor Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Dia mengatakan, pemerintah akan melakukan studi pekan ini. Tujuannya, untuk melihat kelayakan jalur yang bakal digunakan.

"Yogyakarta-Magelang dulu, kalau bisa reaktivasi, kalau nggak jalur baru. Kita studi minggu ini akan pakai drone lihat satu-satu," jelas dia.

Dia mengatakan, aktivasi jalur Yogyakarta-Magelang akan didanai oleh pemerintah. Dia mengatakan, dana yang dikucurkan tergantung dari lahan yang digunakan.

Budi Karya menyebut, pembangunan baru bisa dilaksanakan setelah pembebasan lahan selesai yang diperkirakan memakan waktu satu sampai dua tahun.

"Kalau infrastruktur pasti pemerintah, kalau keretanya bisa swasta," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya