Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menyatakan 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak tidak merugikan negara. Ini karena pemerintah belum mengeluarkan uang negara untuk ‎membangun pembangkit tersebut.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menyebutkan,‎ 34 pembangkit yang mangkrak berkapasitas total 633,5 Mega Watt (MW), dengan nilai investasi Rp 11,3 triliun.
"Ini total investasinya Rp 11,3 triliun. Cuma Rp 11,3 triliun, tapi kemarin ada yang bilang Rp 47 triliun, itu perlu diluruskan," kata dia di Jakart‎a, Jumat (11/11/2016).
Baca Juga
Menurut Made, investasi Rp 11,3 triliun tersebut tidak masuk dalam kerugian negara. Sebabnya, angka ini baru anggaran, PLN maupun negara belum melakukan pengeluaran dana.
Made mengakui, pada proses perencanaan pembangunan proyek ini, sempat terjadi pembelian lahan di beberapa wilayah. Namun ini dinilai tidak merugikan karena tanah tersebut kini telah menjadi aset dan meningkat nilainya.
"Jadi ini yang perlu diluruskan kerugian negaranya seperti apa. Itu bukan bentuk pengeluaran jadi rencana investasi rencana belanja," tutur Made.
‎Direktur Utama PLN Sofyan Basyir sebelumnya mengatakan, 34 pembangkit mangkrak tersebut merupakan warisan direksi PLN masa lalu, yang memenangkan pengembang dalam tender pembangunan pembangkit listrik berdasarkan harga paling murah.
"Karena utama paling murah, itu yang jadi (menang tender)," kata ‎So‎fyan, beberapa waktu lalu.
Menurut Sofyan, karena harga murah membuat pengembang pembangunan pembangkit tersebut teledor, sehingga terjadi salah perhitungan baik konstruksi maupun lokasi pembangunan pembangkit.
"Salah hitung banyak.‎ Ada yang sudah fondasi. Tapi waktu difondasi tanahnya rawa," tutur Sofyan.
Usai menyadari kesalahan perhitungan dan berisiko merugi, pengembang tersebut kemudian dikatakan tidak bertanggung jawab‎ dengan pergi meninggalkan proyek sebelum terselesaikan.
Berikut daftar 34 pembangkit listrik yang mangkrak tersebut:
1. Sumatera
Proyek berlanjut: Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Â Tembilahan (EPC) berkapasitas 2x7 Mega Watt (MW).
PLTU Kuala Tungkal berkapasitas 2x7 MW
PLTU Bengkalis berkapasitas 2x10Â MW
PLTU Ipuh Seblat berkapasitas 2x3 MW
PLTU Tembilahan (IPP) berkapasitas 2x5,5 MW
2. Kalimantan
PLTU Kuala Pambuang berkapasitas 2x3 MW
PLTU‎ Malinau berkapasitas 2x3 MW
PLTU Parit Baru berkapasitas 2x50 MW
PLTU Bengkayang berkapasitas 2x27,5 MW
PLTU ‎Tanjung Redep berkapasitas 2x7 MW
PLTU Tanjung Selor berkapasitas 2x7 MW
PLTU Sampit berkapasitas 2x25 MW
PLTU Buntok berkapasitas 2x7 MW
PLTU Kotabaru berkapasita 2x7 MW
PLTU Tarakan berkapasita 2x7 MW
3. Sulawesi dan Nusa Tenggara
Advertisement
PLTU Jempana berkapasitas 2x9 MW
PLTU Buleleng berkapasitas 2x0,6 MW
PLTU Gorontalo berkapasitas 2x25 MW
PLTU Kendari Ekspansi berkapasitas 1x10 MW
PLTU Lapal 2 berkapasitas 2x3 MW
PLTU Talaud berkapasitas 2x3 MW
PLTU Alor berkapasitas 2x3 MW
PLTU Atambua berkapasitas 4x6 MW
PLTU Rote Ndao berkapasitas 2x3 MW
PLTU Sumbawa Barat berkapasitas 2x7 MW
PLTU NTB Bima berkapasitas 2x10 MW
PLTU Bau-Bau berkapasitas 2x7 MW
PLTU Raha berkapasitas 2x3 MW
PLTU Wangi-Wangi berkapasitas 2x3 MW
4. Maluku-Papua
PLTU Sofifi berkapasitas 2x3 MW
PLTU Timika berkapasitas 4x7 MW
PLTU Waii Ambon berkapasitas 2x15 MW
PLTM Kalibumi berkapasitas 2,6 MW
PLTU Jayapura berkapasitas 2x15 MW