‎Ini Daftar Impor Sembako RI Selama 10 Bulan

Total nilai impor Indonesia sebesar US$ 11,47 miliar di Oktober ini, realisasi nilai impor tersebut naik 1,55 persen dari September 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Nov 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 08:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih ketergantungan mengimpor 29 jenis sembako dari berbagai negara sepanjang Januari-Oktober 2016. Total nilai impor sembako Indonesia mencapai US$ 8,53 miliar dalam kurun waktu 10 bulan.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Rabu (16/11/2016), total nilai impor Indonesia sebesar US$ 11,47 miliar di Oktober ini. Realisasi nilai impor tersebut naik 1,55 persen dari September 2016. Sedangkan jika dibanding Oktober 2015 yang US$ 11,11 miliar, kinerja impor pada bulan kesepuluh 2016 mengalami kenaikan 3,27 persen.

Sementara nilai impor sepanjang Januari-Oktober ini sebesar US$ 110,17 miliar masih terkontraksi 7,50 persen dibanding periode yang sama 2015 yang sebesar US$ 119,1 miliar. Impor non-migas tercatat US$ 94,9 miliar atau turun 3,12 persen dari sebelumnya US$ 97,9 miliar di periode tersebut.

Adapun 29 komoditas yang rajin diimpor Indonesia periode Januari-Oktober 2016, yakni:

1. Beras sebesar US$ 480,33 juta
2. Jagung sebesar US$ 179,52 juta
3. Kedelai sebesar US$ 816,78 juta
4. Biji gandum atau mesin sebesar US$ 2,07 miliar
5. Tepung terigu sebesar US$ 39,31 juta
6. Gula pasir sebesar US$ 69,88 juta
7. Gula tebu sebesar US$ 1,55 miliar
8. Daging jenis lembu sebesar US$ 363,56 juta
9. Jenis lembu sebesar US$ 444,66 juta
10. Garam sebesar US$ 65,71 juta
11. Mentega sebesar US$ 72,69 juta
12. Minyak goreng sebesar US$ 24,76 juta
13. Susu sebesar US$ 368,05 juta
14. Bawang merah sebesar US$ 1,16 juta
15. Bawang putih sebesar US$ 355,52 juta
16. Kelapa sebesar US$ 894,23 ribu
17. Kelapa sawit sebesar US$ 1,08 juta
18. Lada sebesar US$ 23,27 juta
19. Kentang sebesar US$ 14,28 juta
20. Teh sebesar US$ 26,24 juta
21. Kopi sebesar US$ 46,21 juta
22. Cengkeh sebesar US$ 60,68 juta
23. Kakao sebesar US$ 144,74 juta
24. Cabai segar nihil
25. Cabai kering tumbuh sebesar US$ 30,79 juta
26. Cabai awet sementara sebesar US$ 1,23 juta
27. Tembakau sebesar US$ 368,41 juta
28. Singkong sebesar US$ 2,26 juta
29. Telur unggas sebesar US$ 12,13 juta.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, selain ponsel, impor barang konsumsi yang meningkat di Oktober ini adalah bahan pangan, seperti gandum, pakan ternak, dan lainnya.

"Gandum, daging sapi, kita kan masih sulit swasembada. Mau tidak mau impor karena kebutuhan naik terus," ujar Sasmito. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya