Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menargetkan pelabuhan kelolaannya bertaraf internasional seperti di negara-negara Eropa. Rencana ini ditargetkan tercapai pada 2020.
Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, upaya mencapai target tersebut, maka setiap pelabuhan harus dilengkapi dengan infrastruktur dan pengelolaan yang sama, yang dikenal dengan istilah Indonesia Chain Port.
"Konsepnya, saya tawarkan ke pemerintah bagaimana pengelolaan pelabuhan dari Belawan, Priok, Surabaya, Makassar dengan operasional, tingkat pelabuhan yang sama. Sehingga kapal bisa masuk dari barat ke timur," ujar dia dalam CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Baca Juga
Dia mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki sekitar 1.800 pelabuhan. Namun banyaknya pelabuhan ini tidak mampu menekan disparitas harga, khususnya antara Indonesia bagian barat dengan bagian timur.
"Konsep pengelolaan pelabuhan harus diubah. Di Indonesia ada 1.808 pelabuhan, tapi disparitas sangat tinggi. Alatnya tidak sama, kedalaman tidak sama. Kalau tidak sama kapal tidak bisa merapat. Karena itu kualitas pelabuhan harus sama,‎" tutur dia.
Selain dengan Indonesia Chain Port, lanjut Elvyn, pihaknya juga akan mengembangkan sistem pelabuhan yang terintegrasi atau port integrated. Hal ini khususnya akan diterapkan pada pelabuhan barang agar terintegrasi dengan moda transportasi dan kawasan industri. Dengan demikian, akan memperlancar arus distribusi barang.
‎"Untuk itu, program kami akan membangun port di Kijing, di Sorong, dan satu pola yang lain dengan aliansi strategis dengan BUMN lain. Dengan begitu ada keseragaman kebijakan bagaimana bisa menumbuhkan pelabuhan strategis," tandas dia.(Dny/Nrm)
Advertisement