Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Petrokimia Gresik (PG) meluncurkan produk baru yakni pupuk NPK Phonska. Meski baru diluncurkan, PG kebanjiran pesanan hingga 15 ribu ton.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengapresiasi upaya PG dalam penyediaan pupuk komersial untuk menggarap sektor retail. Pupuk ini diluncurkan pertama kali di Denpasar dan Yogyakarta.
Baca Juga
“Sejak pertamakali diluncurkan di Denpasar dan Yogyakarta pada November 2016, NPK Phonska Plus mendapat antusiasme dan perhatian cukup tinggi dari distributor PG,” tutur Asikin dalam keterangan resminya, Sabtu (7/1/2016).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama PG Nugroho Christijanto mengatakan, peluncuran NPK Phonska Plus merupakan jawaban atas hasil riset International Fertilizer Association (IFA) yang menyebutkan bahwa sebesar 50 persen kondisi lahan pertanian dunia mengalami defisiensi unsur hara mikro Zink (Zn) yang cukup signifikan. Peta defisiensi Zink menunjukkan bahwa Indonesia termasuk wilayah dengan defisiensi terparah.
Selain pada tanah IFA juga menyebutkan bahwa 1/3 populasi dunia atau sekitar 2 miliar manusia juga mengalami defisiensi nutrisi Zink pada tubuh. Adapun kebutuhan nutrisi Zink pada manusia utamanya berasal dari asupan pangan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penambahan unsur hara mikro Zink pada lahan pertanian.
“Oleh karena itu kami meluncurkan NPK Phonska Plus dengan menambahkan unsur hara mikro Zink didalamnya dan hal ini juga lah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi biasa,” ujarnya.
Dari segi fisik, lanjut Dirut PG Nugroho Christijanto, NPK Phonska Plus dikemas dalam kantong dengan berat bersih 25 kilogram, berbentuk granul, berwarna putih, dan bersifat higroskopis (mudah larut dalam air).
Dari segi kandungan, NPK Phonska Plus mengandung unsur hara makro lengkap seperti Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dengan kadar masing-masing 15 persen. Selain itu juga terdapat unsur hara mikro seperti Sulfur (S) 9 persen dan Zink sebesar 2.000 part per million (ppm).
“Kami ingin menawarkan solusi terhadap masalah defisiensi Zink pada lahan pertanian, sekaligus menawarkan pupuk NPK non - subsidi dengan kualitas yang lebih baik namun tetap dengan harga terjangkau,” tambahnya.
Dari segi kualitas, NPK Phonska Plus telah melewati serangkaian uji aplikasi di sejumlah titik (Kediri, Tabanan, Lombok, Jember, dan Boyolali) bekerjasama dengan universitas dan Bal
“Dari hasil uji aplikasi ini, NPK Phonska Plus terbukti mampu meningkatkan panen rata-rata 0,57 ton per hektar gabah kering panen atau 9 persen lebih besar jika dibandingkan dengan padi yang menggunakan pupuk NPK Phonska biasa tanpa Zink,” ujar Nugroho.