Ini 10 Perusahaan Paling Inovatif di Dunia

Samsung Elektronics menjadi salah satu perusahaan paling banyak mendapatkan hak paten pada 2016.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2017, 21:00 WIB
Logo Samsung
Logo Samsung. (Doc: Handgreaves Lansdown)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas pemberian hak paten meningkat pada 2016 ketimbang 2015. The US Patent and Trademark memberikan paten sekitar 304.126 pada 2016 dari periode 2015 sekitar 298.407 hak paten.

Kenaikan pemberian hak paten itu diberikan oleh perusahaan teknologi terutama dari negara barat antara lain Amazon, Apple, AT&T, Boeing, IBM, Intel, Google dan Microsoft.

Berdasarkan data yang disediakan oleh Information for Industry (IFI) Claims Patent Service, perusahaan Korea Selatan Samsung Electronics menjadi perusahaan paling banyak mendapatkan hak paten. Samsung catatkan hak paten mencapai 8.500, lebih tinggi dari IBM sebesar 8.088 paten.

Perusahaan teknologi cenderung menghabiskan biaya ratusan bahkan miliaran dolar Amerika Serikat untuk menemukan sesuatu yang besar dan menguntungkan agar bersaing dengan pesaing. Demikian mengutip laman USA Today, Minggu (15/1/2017).

Analis Senior IFI Claims, Larry Cady menuturkan, aktivitas paten meningkat terutama di negara memiliki ekonomi kuat. Lantaran ekonomi AS membaik, aktivitas paten perusahaan AS meningkat pada tahun lalu.

Hal ini berlawanan dengan Jepang. Ekonominya yang stagnan dalam beberapa tahun ini membuat hak paten di sejumlah perusahaan termasuk Canon, Honda, Panasonic, Sony, Toshiba, dan Toyota turun pada 2016.

Tahun lalu sekitar semua hak paten diberikan kepada perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS), sisanya untuk perusahaan-perusahaan yang berbasis di Asia serta perusahaan yang beroperasi di negara-negara Eropa.

Selain itu, perusahaan asing mencari paten AS menandakan permintaan yang luar biasa untuk akses ke pasar AS, yang merupakan terbesar di dunia. Namun kebanyakan perusahaan jepang melakukan aktivitas di Jepang tetapi mengajukan paten di AS.

Setiap perusahaan sering melewati waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan keuntungan dari riset penelitian. Cady menuturkan, mengalokasikan sumber daya untuk penelitian dan pengembangan merupakan keputusan yang strategis. Selain itu, Perusahaan memanfaatkan paten dalam berbagai cara.

"Selain mencari terobosan teknologi, perusahaan akan mengembangkan portofolio paten sebagai pertahanan terhadap litigasi. Untuk alasan ini jadi pendorong besar dari paten yaitu litigasi," kata Cady.

Adapun teknologi yang sering dipatenkan antara lain kategori komputer, transmisi informasi digital, jaringan komunikasi nirkabel, dan pictorial communication. "Setiap teknologi baru dan muncul memiliki banyak potensi nilai di masa depan," ujar dia.

10 Perusahaan Paling Inovatif

Berikut perusahaan paling inovatif:

1. Samsung
Hak paten 2016: 8.500
Hak paten 2015: 8.053
Negara: Korea Selatan
Produk: HP, televisi, peralatan rumah tangga

2. IBM Corp
Hak paten 2016: 8.088
Hak paten 2015: 7.353
Negara : AS
Produk: Manajemen data, jasa IT, pengembangan aplikasi

3. LG Corp
Hak paten 2016: 4.052
Hak paten 2015: 3.814
Negara: Korea Selatan
Produk: HP, televisi, dan peralatan rumah tangga

4. Canon Inc
Hak paten 2016: 3.665
Hak paten 2015: 4.133
Negara: Jepang
Produk: Kamera, printer, dan lainnya

5. Google Inc
Hak paten 2016: 3.210
Hak paten 2015: 3.196
Negara: AS
Produk: internet browser, mesin pencari dan laptop

Intel Corp


6. Intel Corp
Hak paten 2016: 3.066
Hak paten 2015: 2.189
Negara: AS
Produk: Komputer pribadi, prosesor, dan consumer electronic

7. Qualcomm Inc
Hak paten 2016: 2.947
Hak paten 2015: 2.950
Negara: AS
Produk: Semiconductor, modem seluler, peralatan telekomunikasi

8. Sony
Hak paten 2016: 2.501
Hak paten 2015: 2.733
Negara: Jepang
Produk:  Kamera digital, televisi, speaker, dan ponsel

9. Toshiba Corp
Hak paten 2016: 2.425
Hak pten 2015: 3.110
Negara: Jepang
Produk: Laptop, hard drive, digital displays, business solutions

10. Microsoft Corp
Hak paten 2016: 2.398
Hak paten 2015: 1.956
Negara: AS
Produk: Software, sistem operasi, dan mobile phone.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya