Motif Ekonomi: Pengertian, Tujuan, dan 5 Bentuknya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pahami beragam motif ekonomi yang mendorong aktivitas ekonomi, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar hingga meraih kekuasaan di pasar, baik pada individu maupun organisasi.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 11 Apr 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 14:30 WIB
Jaga Stabilitas Ekonomi Saat PPN Naik 12%, Pemerintah Bagikan Insentif dan Stimulus untuk Masyarakat Menengah ke Bawah
Ilustrasi pajak. (stioss/depositphotos.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam kegiatan ekonomi yang kita lakukan sehari-hari, terdapat alasan atau dorongan yang mendasari setiap tindakan tersebut. Dorongan inilah yang dikenal sebagai motif ekonomi. Konsep motif ekonomi menjadi salah satu elemen fundamental dalam ilmu ekonomi karena memberikan pemahaman tentang apa yang mendorong individu, kelompok, atau organisasi untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi.

Secara etimologi, motif ekonomi berasal dari bahasa Inggris "motive" yang berarti dorongan atau alasan. Dalam konteks ekonomi, motif ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu daya atau kekuatan yang mampu mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran atau tujuan-tujuan ekonomi lainnya. Misalnya, seorang pekerja kantoran yang rela berangkat pagi dan pulang malam demi mendapatkan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Memahami motif ekonomi sangat penting karena dapat memberikan gambaran tentang perilaku ekonomi manusia dan bagaimana keputusan-keputusan ekonomi diambil. Dengan adanya motif ekonomi, orang-orang termotivasi untuk bekerja lebih keras, berinovasi, dan berkreasi dalam menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contoh, seorang pengusaha akan terus berupaya meningkatkan kualitas produknya dan memperluas pasar karena didasari oleh motif ekonomi untuk memperoleh laba yang maksimal.

Berikut penjelasan lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum pada Jumat (11/4).

Motif Ekonomi: Lebih dari Sekadar Uang

Motif ekonomi merupakan suatu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan tentang dorongan atau alasan yang membuat seseorang melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi didefinisikan sebagai suatu daya atau kekuatan yang mampu mendorong atau menggerakkan orang untuk melakukan berbagai tindakan atau kegiatan ekonomi.

Berbeda dengan insting atau naluri yang sifatnya alamiah, motif ekonomi lebih bersifat rasional dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebutuhan, keinginan, lingkungan sosial, dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Motif ekonomi juga dapat berkembang dan berubah seiring dengan perubahan kondisi dan situasi yang dihadapi oleh individu.

Dalam praktik sehari-hari, motif ekonomi terlihat ketika seseorang memutuskan untuk bekerja lembur demi mendapatkan tambahan penghasilan, atau ketika seorang mahasiswa memilih jurusan tertentu karena prospek kerja yang menjanjikan. Semua keputusan ini didasari oleh dorongan untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.

Tujuan Motif Ekonomi

Tujuan motif ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu tujuan untuk individu dan tujuan untuk organisasi.

Tujuan untuk Individu

  • Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup - Seperti seorang lulusan baru yang aktif mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan tetap.
  • Memperoleh keuntungan - Contohnya seorang investor yang menanamkan modalnya di berbagai saham untuk mendapatkan return yang maksimal.
  • Mendapatkan penghargaan/status sosial - Misalnya seseorang yang bekerja keras untuk mendapatkan promosi jabatan.
  • Memperoleh kekuasaan - Seperti seorang pengusaha yang menginvestasikan sebagian keuntungannya untuk membuka cabang baru.

Tujuan untuk Organisasi

  • Memproduksi barang/jasa - Seperti perusahaan teknologi yang terus berinovasi membuat produk baru.
  • Mencari keuntungan - Contohnya supermarket yang mengadakan program diskon untuk meningkatkan penjualan.
  • Menjaga keberlangsungan bisnis - Misalnya perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan karyawan untuk bertahan dalam persaingan.
  • Memenuhi tanggung jawab sosial - Seperti perusahaan yang mengalokasikan dana untuk program CSR.

Lima Bentuk Motif Ekonomi

1. Motif untuk Memenuhi Kebutuhan dalam Rangka Mencapai Kemakmuran

Motif ini mendorong orang untuk bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang memiliki motif ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan kebutuhan dasar dan sekundernya terpenuhi.

Contohnya, seorang fresh graduate yang aktif mencari pekerjaan dengan mengirimkan puluhan lamaran dan mengikuti berbagai tes karena ingin memiliki penghasilan tetap. Atau seorang perawat yang bersedia bekerja shift malam karena mendapatkan tunjangan yang lebih besar untuk membiayai pendidikan anaknya.

2. Motif Memperoleh Laba/Keuntungan

Motif ini terutama dimiliki oleh para pelaku usaha yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan ekonomi yang dilakukannya.

Contohnya, seorang content creator YouTube yang konsisten mengupload video dan mempelajari algoritma platform untuk meningkatkan jumlah views dan penghasilan dari iklan. Atau pemilik katering yang terus berinovasi dengan menu baru dan memperluas pemasaran ke platform online delivery untuk meningkatkan penjualan.

3. Motif untuk Mendapatkan Kekuasaan di Bidang Ekonomi

Motif ini mendorong seseorang atau organisasi untuk memperluas pengaruh dan kendalinya dalam bidang ekonomi, seperti menguasai pasar atau melakukan akuisisi.

Contohnya, strategi startup teknologi finansial yang memperluas layanannya dari sekadar dompet digital menjadi platform investasi, pinjaman, dan asuransi untuk menguasai berbagai segmen pasar. Atau perusahaan yang melakukan integrasi vertikal dengan membeli pemasok bahan bakunya untuk mengontrol rantai pasokan.

4. Motif untuk Memperoleh Penghargaan

Motif ini berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan status sosial melalui pencapaian ekonomi.

Contohnya, seseorang yang mendaftar di universitas ternama meskipun biayanya mahal karena ingin mendapatkan gelar prestisius yang akan meningkatkan nilai di mata calon pemberi kerja. Atau profesional yang mengambil sertifikasi tambahan tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi, tetapi juga untuk mendapatkan pengakuan dari rekan kerja dan industri.

5. Motif untuk Dapat Berbuat Sosial

Motif ini mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk membantu orang lain atau memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Contohnya, seorang pengusaha teknologi yang mendirikan startup energi terbarukan untuk berkontribusi mengatasi krisis iklim. Atau profesional yang meninggalkan karir mapan di perusahaan multinasional untuk mendirikan social enterprise yang memberikan pelatihan digital kepada masyarakat di daerah terpencil.

Dengan memahami berbagai motif ekonomi ini, kita dapat lebih memahami perilaku ekonomi di masyarakat dan mengambil keputusan ekonomi yang lebih tepat untuk diri sendiri dan lingkungan kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya