Bank Wakaf Jadi Cara Jokowi Atasi Kesenjangan Ekonomi

Jokowi menegaskan kehadiran lembaga keuangan syariah menggunakan sistem wakaf ini untuk pemberdayaan ekonomi umat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Jan 2017, 18:31 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 18:31 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas tentang bank wakaf pada Rabu (25/1/2017) siang. Jokowi menilai bank wakaf bisa menjadi alternatif untuk menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Jokowi mengatakan, pengembangan lembaga keuangan syariah menjadi terobosan yang bisa dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sistem keuangan syariah yang bisa dikembangkan adalah wakaf.

"Potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang," kata Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Selama ini uang wakaf dikumpulkan dan dikelola oleh Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU). Lembaga ini berada di bawah Kementerian Agama. "Hasilnya kita lihat belum sepenuhnya maksimal sehingga perlu dikaji lebih jauh," imbuh Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melihat ada dua kemungkinan wakaf uang belum maksimal. Pertama tidak ada lembaga keuangan syariah yang khusus mengurus keuangan syariah. Kedua wakaf uang belum populer di tengah masyarakat.

"Saya meminta pandangan dari OJK, dari BI, dari menteri-menteri mengenai gagasan pengembangan lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem wakaf," tambah Jokowi.

Jokowi menegaskan kehadiran lembaga keuangan syariah menggunakan sistem wakaf ini untuk pemberdayaan ekonomi umat. Bila ini berjalan lancar diharapkan dapat memberi pengaruh besar pada pergerakan ekonomi nasional.

"Khususnya di sektor usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah," pungkas Jokowi. 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya