Liputan6.com, Jakarta - BP Energy Outlook 2017 memperkirakan batu bara menjadi sumber energi yang mendorong ekonomi dunia pada 2035. Hal ini mengalahkan minyak bumi dan gas, dengan proyeksi porsi penggunaan 75 persen.
Group Chief Economist BP Spencer Dale mengatakan, pemakaian batu bara diproyeksikan mencapai titik tertingginya pada pertengahan 2020-an. India merupakan pasar pemakai batu bara terbesar dari keseluruhan pemakaian di dunia, meningkat 10 persen pada 2015 dan 20 persen pada 2035.
"Sebagian besar dipengaruhi oleh beralihnya Cina pada pemakaian bahan bakar berkarbon rendah dan lebih ramah lingkungan," kata Dale, seperti yang dikutip dari BP Energy Outlook 2017,di Jakarta (30/1/2017).
Sedangkan permintaan BBM meningkat kurang lebih 0,7 persen per tahun, walau tren ini diproyeksikan melambat dalam beberapa periode. Sektor transportasi akan terus mengkonsumsi 60 persen dari seluruh pasokan minyak dunia pada 2035.
Baca Juga
Penggunaan minyak untuk sektor non-pembakaran, terutama bidang petrokimia, akan mengambil alih peningkatan pasokan minyak dunia pada awal 2030an.
"Kemungkinan digunakannya pasokan minyak pada tahun 2030-an bukan lagi difokuskan untuk menggerakkan mobil, truk atau pesawat terbang. Namun dipakai pula sebagai salah satu bahan pembuatan produk seperti plastik dan kain, suatu perbedaan tren yang cukup jauh dari masa lalu," jelas Dale.
Dalam Outlook ini, tren gas bumi bertumbuh lebih cepat dibanding minyak atau batu bara, dengan peningkatan permintaan rata-rata sebesar 1,6 persen per tahun. Gas kini menjadi salah satu bahan energi utama dan mulai melampaui batu bara sebagai sumber bahan bakar terbesar kedua pada 2035.
Tingkat penjualan shale gas tumbuh sebesar dua per tiga pasokan gas bumi dunia, disebabkan oleh peningkatan yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Peningkatan LNG, yang dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan di Australia dan Amerika Serikat, akan berujung pada pasar gas bumi terintegrasi yang dipengaruhi oleh tren harga gas bumi Amerika Serikat.
Advertisement