Permintaan Energi Global Diramal Meningkat Signifikan

Permintaan energi global akan meningkat 30 persen periode 2015 hingga 2035, dengan peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 11:30 WIB
20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Suasana pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3/2016). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi baru terbarukan yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta BP Energy Outlook 2017‎ meramalkan permintaan energi global akan meningkat 30 persen pada 2035. Hal ini seiring kenaikan tingkat kemakmuran di beberapa negara berkembang.

Group Chief Executive BP Bob Dudley mengatakan, permintaan energi global akan meningkat 30 persen periode 2015 hingga 2035 dengan peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun.

Namun, peningkatan permintaan energi ini lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan 3,4 persen per tahun yang diharapkan dari acuan GDP dunia, yang disebabkan tingkat perbaikan teknologi dan kepedulian lingkungan.

"Tataran energi global sedang berubah. Kebutuhan energi beralih dari pusat-pusat energi tradisional ke pasar yang bertumbuh cepat,” kata Dudley, seperti dikutip dari BP Energy Outlook 2017, di Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Menurut dia, peningkatan teknologi dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi penyebab berubahnya permintaan sumber daya energi. Namun minyak dan gas bumi, bersama dengan batu bara, tetap merupakan sumber energi utama hingga tahun 2035 mendatang.

"Bauran energi sedang bergerak, yang dipengaruhi perkembangan teknologi dan kepedulian lingkungan. Lebih jauh lagi, industri kita perlu beradaptasi untuk menyiasati tren kebutuhan energi yang berubah-ubah," ungkap dia.

Menurut dia, gas bumi berkembang lebih cepat dibanding minyak atau batu bara. Pesatnya peningkatan gas alam cair (Liquified Natural Gas/ LNG) juga dipengaruhi tren pasar gas bumi terintegrasi, terutama oleh harga gas bumi Amerika Serikat.

Sedangkan untuk permintaan minyak naik, tapi berjalan lambat. Pertumbuhan permintaan sampai dengan tahun 2030 disebabkan penggunaan minyak untuk sektor non-pembakaran menggantikan sektor transportasi.

Pemakaian batu bara global mencapai titik tertinggi, sementara sumber daya terbarukan tetap menjadi sumber energi yang tumbuh kian pesat, meningkat empat kali lipat dalam 20 tahun ke depan.

Sektor tenaga listrik mengisi kurang lebih dua per tiga dalam tren peningkatan energi. Pada emisi karbon bertumbuh sepertiga lebih sedikit dalam 20 tahun terakhir, merefleksikan baik pada sisi efisiensi energi dan perubahan campuran bahan bakar, tetapi di atas kertas tetap diproyeksikan untuk terus meningkat dengan fokus pada kebutuhan akan kebijakan lebih lanjut.(Pew/Nrm)
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya