Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan sapi dan daging sapi yang diimpor dari negara-negara zona based aman untuk dikonsumsi masyarakat. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran apapun atas kebijakan impor ini.
Dia mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 1.128 orang ahli yang mengawasi masuknya sapi dan daging sapi dari negara lain. Para ahli yang memastikan Indonesia tidak mengimpor sapi dan daging yang berpenyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
Advertisement
Baca Juga
"Kami punya ahli 1.128 orang. Ini memproteksi petani (peternak) di dalam negeri. Itu mutlak," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (30/1/2017).
‎Amran mencontohkan, saat impor daging kerbau dari India, pihaknya mengirim para ahli untuk meneliti daging tersebut tidak terkena penyakit atau bakteri. Hal ini juga tidak dilakukan sekali, tetapi berkali-kali untuk memastikan impor tersebut aman.
"Ke India kami kirim, para pakar kami kirim. Kemudian setelah dikirim yang mana yang bebas PMK, kita cek lagi, apa di sekelilingnya tidak ada (penyakit). Kita cek dari sumbernya," kata dia.
Dengan proses seperti ini, lanjut Amran, ‎dipastikan daging yang diangkut ke Indonesia sudah aman dan bebas penyakit. Dan nantinya di dalam negeri pun akan kembali dilakukan pemeriksaan.
"Tidak mungkin diangkut kalau tidak diyakini ini steril. Dari dulu jika ada impor negara lain kita awasi, tidak boleh dengan mudah masuk ke Indonesia," ‎tandas dia.(Dny/Nrm)