Pemerintah Diminta Tak Berspekulasi Soal Dirut Pertamina

Pemerintah harus punya rencana yang jelas dalam pengelolaan PT Pertamina.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Feb 2017, 17:46 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 17:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta lebih berhati-hati saat memilih Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (persero) pengganti Dwi Soetjipto.

Bahkan, diharapkan tidak ada lagi pencopotan terhadap pimpinan perusahaan plat merah tersebut secara tiba-tiba.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mengatakan, sebelumnya dalam penentuan jabatan Wakil Direktur Utama (Wadirut) Pertamina, Kementerian BUMN dinilai sangat spekulatif. Imbasnya, terjadi dualisme kepemimpinan di Pertamina dan berujung pada pencopotan Dirut dan Wadirut.

"Sebenarnya kan alasannya itu leadership. Pertanyaan kita yang menunjuk Wadirut kan BUMN. Artinya pemerintah nggak bisa menentukan kebijakan publik berdasarkan selera," ujar dia di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

‎Menurut Enny, pemerintah harus punya rencana yang jelas dalam pengelolaan perusahaan plat merah tersebut. Terlebih lagi, Pertamina merupakan BUMN yang vital dan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.

"Sehingga orang yang mengisi (Dirut) jadi jelas. Bukan coba-coba. Tapi pemerintah punya policy direction dulu. Pemerintah posisikan Pertamina untuk apa," kata dia.

Dengan perencanaan yang jelas, lanjut dia, diharapkan tidak ada lagi dualisme kepemimpinan di Pertamina seperti yang terjadi sebelumnya. Dan Pertamina juga bisa fokus untuk mencapai target menjadi perusahaan minyak kelas dunia di 2023.

"Setelah ada (Wadirut) dibilang ada dua matahari. Dulu waktu menentukan kan ada pertimbangan. Kalau gitu dari awal ada satu desain," tandas dia.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya