Ini yang Dilakukan Pertamina Hingga Raih Laba US$ 3,14 Miliar

Pertamina menargetkan sepanjang 2016 bisa melakukan efisiensi senilai US$ 2,13 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Feb 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2017, 10:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mampu melakukan efisiensi di berbagai lini bisnis pada periode 2016. Dengan efisiensi tersebut, Pertamina mampu melakukan penghematan sehingga mendorong perolehan laba 2016 sebelum diaudit US$ 3,14 miliar atau setara Rp 41,8 triliun (estimasi kurs 13.342 per dolar AS).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, efisiensi merupakan salah satu program perseroan pada 2016. Dalam target awal, perseroan berharap sepanjang 2016 melakukan efisiensi sebesar US$ 2,13 persen. Ternyata realisasi dari efisiensi tersebut mampu lebih besar dari target. 

"Target kami selama 2016 itu bisa efisiensi US$ 2,13 miliar. Tapi hasilnya bisa lebih baik, di US$ 2,67 miliar. Ini didapat berdasarkan inisiatif dari beberapa lini bisnis,‎" kata Wianda, di Jakarta, Rabu (14/2/2017).

Wianda memberikan contoh beberapa efisiensi yang telah dilakukan oleh Pertamina. Pertama adalah sentralisasi pengadaan dari seluruh kegiatan operasional. "Jadi kalau proyek berdekatan, bisa menggunakan alat yang sama, ya digunakan bersama," ungkap Wianda.

Kedua adalah efisiensi pengadaan. Kegiatan ini meliputi pengadaan minyak mentah dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) dari Iran.

Ketiga adalah pembenahan Tata kelola Arus Minyak‎. kegiatan ini berupa usaha menekan penguapan minyak (losses) saat proses distribusi.

Wianda melanjutkan, meningkatnya penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) varian baru yaitu Pertalite dan Dexlite juga menyumbang efisiensi. Selain itu, optimalisasi biaya operasi anak perusahaan pada sektor hulu juga menciptakan efisiensi.

"Efisiensi di seluruh direktorat ‎ Pertamina Pusat , dan inisiatif Direktorat Pengolahan dalam kegiatan mengoperatori kilang," tutup Wianda. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya