Proyek Transportasi Canggih Hyperloop Bakal Sulit Terwujud di RI

Negara ‎berkembang seperti Indonesia belum membutuhkan moda transportasi semacam ini.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mar 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2017, 16:00 WIB
Hyperloop (CNBC)
Hyperloop (CNBC)

Liputan6.com, Jakarta Hyperloop Transportation Technologies, perusahaan transportasi asal Amerika Serikat, ingin membangun sistem transportasi masa depan di Jakarta. Ini akan menjadi moda transportasi tercepat di dunia.

Pengamat Transportasi Muslich Zainal menilai proyek pembangunan moda transportasi super cepat Hyperloop mustahil terlaksana dalam waktu dekat.

Itu dengan melihat proyek pembangunan transportasi yang ada saat ini saja masih banyak menemui kendala seperti MRT. Kendala mulai dari pendanaan dan hal lainnya.

Bahkan, menurut dia, negara ‎berkembang seperti Indonesia belum membutuhkan moda transportasi semacam ini. Terlebih nilai investasinya ditaksir akan sangat tinggi.

"Nggak mungkin (dibangun di Indonesia), kalau dibangun di kota seperti London mungkin bisa," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Dia mengatakan, saat ini yang dibutuhkan masyarakat Indonesia bukan transportasi super cepat. Melainkan transportasi massal ‎yang mampu mengakomodir  pergerakan masyarakat ke arah mana pun. Ini artinya harus ada  transportasi massal yang saling terintegrasi satu sama lain.

"Kita kan hari ini yang diperlukan moda transportasi seperti MRT (Mass Rapid Transit), KRL yang kereta bisa tersedia 3 menit sekali. Itu harus
memperbaiki di perlintasan sebidang. Di Jakarta yang direncanakan kan
ada ‎42 perlintasan sebidang itu dihilangkan. Kereta jadi cepet banget.
Sekarang macet karena banyak sekali palang pintu‎," jelas dia.

Hyperloop Transportation Technologies (HTT) telah menandatangani kontrak untuk studi kelayakan (feasibility study) dengan investor swasta untuk melakukan eksplorasi pembangunan transportasi tercepat di Indonesia. Nilai dari kontrak tersebut mencapai US$ 2,5 juta atau Rp 33,47 miliar (estimasi kurs 13.388 per dolar AS).

Studi kelayakan tersebut akan berfokus di Jakarta serta eksplorasi penuh dari transportasi Hyperloop yang menghubungkan Jawa dan Sumatera.

Chairman Hyperloop Transportation Technologies Bibop Gresta menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Total jumlah penduduk di Indonesia lebih dari 260 juta jiwa. Sedangkan di Jakarta sendiri populasi lebih dari 10 juta jiwa.

Menurut Bibop, sistem Hyperloop bisa menyelesaikan masalah kemacetan dan juga waktu tempuh perjalanan yang cukup lama tersebut. Hyperloop merupakan transportasi massal dengan kecepatan mencapai 750 mil per jam atau 1.207 km per jam. Kecepatannya mengalahkan pesawat terbang.

Ia mencontohkan, dengan Hyperloop, perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta akan memakan waktu kurang lebih 25 menit, jika dibandingkan dengan menggunakan mobil yang dapat memakan waktu hingga hampir 10 jam.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya