Alasan Hyperloop Bangun Kendaraan Super Cepat di Indonesia

Dengan Hyperloop, perjalanan Jakarta menuju Bandung hanya akan memakan waktu 9 menit.

oleh Mevi Linawati diperbarui 10 Mar 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 21:00 WIB
Transportasi super cepat besutan Hyperloop Transportation Technologies. (Foto HTT)
Transportasi super cepat besutan Hyperloop Transportation Technologies. (Foto HTT)

Liputan6.com, Jakarta - Hyperloop Transportation Technologies (HTT) telah menandatangani kontrak untuk studi kelayakan (feasibility study) senilai US$ 2,5 juta atau Rp 33,47 miliar (estimasi kurs 13.388 per dolar AS dengan investor swasta. Setelah penandatanganan ini, Hyperloop akan melakukan eksplorasi kemungkinan pembangunan transportasi tercepat di Indonesia.

Chairman Hyperloop Transportation Technologies Bibop Gresta menjelaskan, penandatangan kontrak studi kelayakan ini merupakan perjanjian pertama Hyperloop di Asia Tenggara. Pada tahun sebelumnya, perusahaan telah membuat beberapa perjanjian dengan pemegang kebijakan dan pemerintahan di Republik Ceko Perancis dan Abu Dhabi.

Hyperloop Transportation Technologies kemudian melanjutkan untuk menciptakan kerja sama publik swasta untuk mengembangkan studi rute dan kerangka kebijakan yang dibutuhkan untuk sistem Hyperloop di seluruh dunia.

Alasan Hyperloop Transportation Technologies menyasar Indonesia adalah karena Indonesia memiliki populasi lebih dari 260 juta. Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi tertinggi di dunia.

Kota Jakarta dengan populasi lebih dari 10 juta orang, menghadapi beberapa permasalahan kemacetan terparah di dunia dengan kebiasaan pulang-pergi selama empat jam. Dengan perkiraan sebesar 70 persen dari polusi udara berasal dari kendaraan.

Sistem Hyperloop akan bekerja dalam jangka panjang untuk menyelesaikan isu ini. Contohnya, sebuah rute Hyperloop dari Jakarta menuju Yogyakarta akan memakan waktu kurang lebih 25 menit, jika dibandingkan dengan menggunakan mobil yang dapat memakan waktu hingga hampir 10 jam.

Jakarta menuju Bandung hanya akan memakan waktu 9 menit, jika dibandingkan dengan yang biasanya memakan waktu hingga 2.5 jam, dan Hyperloop yang menghubungkan Soekarno-Hatta International Airport dengan pusat Kota Jakarta hanya akan memakan waktu 5 menit.

“Indonesia dan Jakarta pada khususnya, merupakan salah satu area dengan populasi terpadat di dunia,” ujar Bibop dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (10/3/2017). "Dengan lalu lintas dan kemacetan yang menjadi isu besar di sini, Hyperloop akan menjadi transformasi yang menggembirakan bagi wilayah tersebut," tambah dia. 

Transportasi super cepat besutan Hyperloop Transportation Technologies (HTT).

Dwi Putranto Sulaksono, founder Dwiyuna Jaya Foundation yang merupakan rekan lokal dari Hyperloop Transportation Technologies menjelaskan, Hyperloop akan mempengaruhi keseluruhan spektrum kehidupan, dari bisnis hingga kualitas keberlanjutan kehidupan.

untuk diketahui, Hyperloop Transportation Technologies didirikan pada bulan November 2013. Perusahaan ini berawal dari JumpStartFund-a crowdfunding yang unik dan platform crowdsourcing inkubator yang menggunakan pengetahuan kolektif dan aset untuk membuat ide-ide seperti Hyperloop menjadi kenyataan.

Hyperloop Transportation Technologies memiliki perjanjian eksklusif dengan Lawrence Livermore National Laboratory untuk menggunakan sistem levitasi magnetik pasif mereka sebagai dasar dari desain dan konstruksi Hyperloop yang murah, sadar keselamatan.

Hyperloop Transportation Technologies telah bermitra dengan lebih dari 600 anggota tim profesional yang menyediakan tenaga teknik, fisika, hukum, sumber daya manusia, media relation dan logistik. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya