Menko Darmin: Rasio Utang RI Masih Rendah terhadap PDB

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, perbaikan pemerintah untuk kelola ekonomi membantu rasio utang terjaga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mar 2017, 14:44 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 14:44 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, kenaikan utang Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Untuk diketahui, utang Indonesia naik sebanyak Rp 40 triliun, dari Januari 2017 sebesar Rp 3.549,17 triliun menjadi Rp 3.589,12 triliun pada Februari.

Darmin mengatakan, meski naik, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) masih rendah, yaitu sebesar 27,9 persen.

"Kalau soal utang, kita itu satu di antara sedikit negara yang rasio utangnya terhadap GDP itu rendah," kata Darmin, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Darmin menuturkan, kondisi tersebut disebabkan oleh perbaikan yang dilakukan pemerintah, dalam mengelola perekonomian. Hal ini telah dipelajari dari krisis ekonomi yang terjadi pada 1998. "Karena kita sudah perbaiki diri, banyak soal itu sejak krisis 98 lalu," ucap Darmin.

Darmin mengungkapkan, sedikit negara yang memiliki rasio utang terhadap PDB rendah. Hal tersebut ‎menunjukan keuangan negara masih dalam keadaan sehat, meski hutang terus meningkat.

"Jadi kalau soal utang, kita termasuk negara yang tidak banyak dibandingkan dengan perekonomiannya," ‎ tutur Darmin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya