Kata Menko Luhut soal Esemka Jadi Mobil Kepresidenan

Menko Luhut optimistis kualitas mobil Esemka akan meningkat sehingga ke depan dapat direkomendasikan sebagai mobil kepresidenan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Mar 2017, 11:25 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 11:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. (Fiki Ariyanti/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. (Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan mobil Esemka. Usulan tersebut muncul ketika heboh mobil kepresidenan yang ditunggapi Jokowi mendadak mogok saat kunjungan kerja ke daerah, beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, mobil kepresidenan di seluruh negara, termasuk Indonesia, memiliki standar yang harus dipenuhi. Ada aturan perundang-undangan yang mengaturnya.

"Mobil Presiden harus bisa mengamankan sampai titik tertentu dari seorang kepala negara. Makanya dibuat aturan sampai ke undang-undang karena ada SOP-nya. Dan kalau tidak dilakukan dengan baik, Pasukan Pengamanan Presiden yan akan kena," kata Luhut dalam acara Coffee Morning di kantornya, Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Terkait usulan mobil Esemka menjadi mobil kepresidenan, Luhut menyarankan tidak saat ini. Akan tetapi, dia optimistis kualitas mobil Esemka akan meningkat, sehingga ke depan dapat direkomendasikan sebagai mobil kepresidenan.

"Mobil Esemka? Kamu saja yang naik, jangan suruh presidennya naik. Nanti gara-gara Esemka blong lagi remnya," canda Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.

"Jangan terlalu cepat-lah. Tapi tidak bisa dimungkiri siapa tahu nanti sudah bagus Esemka 20 tahun mendatang, sehingga bisa jadi mobil Presiden. Kalau sekarang menurut saya belum," ujar Luhut.

Untuk diketahui, dalam kunjungan ke Kalimantan Barat pada pekan lalu, mobil kepresidenan yang ditumpangi Jokowi mogok di tengah jalan.

Jokowi memang menempuh perjalanan darat menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dan PLBN Aruk. Jokowi selalu menggunakan mobil Mercedes Benz S 600 hitam dalam menempuh perjalanan ke perbatasan.

Jokowi sempat menumpangi mobil dinas Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. Saat itu, Jokowi beserta rombongan akan makan malam di Pasar Hongkong, Singkawang.

Jokowi meresmikan delapan PLTG Power Plant 500 MW di Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Sepulang dari sana, Jokowi beserta rombongan menuju ke sebuah restoran di kawasan Kubu Raya sebelum kembali ke Jakarta.

Tak disangka, mobil hitam yang biasa ditumpangi Presiden berhenti. Rupanya, mobil Jokowi mogok.

Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Bey Machmudin mengatakan, mobil itu mogok setelah menempuh perjalanan 30 menit dari Mempawah.

"Mogok karena bermasalah pada setingan gas, sehingga laju kendaraan tidak bisa dalam keadaan normal," kata Bey di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Paspampres kemudian melakukan prosedur keamanan dan menyiapkan mobil pengganti. Sebuah mobil Toyota Alphard disiapkan sebagai pengganti agar Jokowi dapat melanjutkan perjalanannya. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya