Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memprediksi terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (‎BBM) saat musim mudik 2017. Oleh karena itu sudah disiapkan skenario untuk mengatasi lonjakan konsumsi BBM di jalur mudik.
Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi ‎mengatakan, konsumsi sejumlah bahan bakar minyak (BBM) naik pada musim mudik antara lain premium dari kondisi normal 38 ribu kilo liter (KL) per hari menjadi 50 ribu KL per hari.
Konsumsi Pertamax dari kondisi normal sekitar 17 ribu per KL naik menjadi sekitar 19 ribu KL per hari. Pertalite dari 39 ribu KL per hari naik menjadi 45 ribu KL per hari.
Advertisement
"Ini prediksi sekarang dengan situasi jalan tol bertambah mungkin akan berbeda lagi. Jadi kami prediksi yang kondisi moderat," kata Afandi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Baca Juga
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Gigih Wahyu Irianto mengatakan,‎ Pertamina akan menambah persediaan stok BBM dan jumlah mobil tangki untuk menyalurkan BBM ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Selain penambahan mobil tangki, sopir mobil tangki juga ditambah. Kami menyiapkan awak mobil tangki kami," kata Gigih, pada kesempatan yang sama.
Gigih menuturkan, Pertamina akan menyiapkan kantung-kantung BBM, berupa mobil tangki‎ yang disiagakan ‎dekat SPBU. Hal ini untuk mempercepat pasokan BBM ke SPBU untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang dapat menghambat pasokan BBM.
"Kami juga bekerjasama denga pihak Kepolisian, untuk mengawal mobil tangki jika terjadi kepadatan," lanjutnya.
Dia memperkirakan terjadi pergeseran kepadatan lalulintas pada musim mudik lebaran 2017, dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, karena bertambahnya beroperasinya jalan tol ‎di kawasan Jawa Tengah. Sementara, jalan tol tersebut belum terdapat SPBU, untuk memenuhi kebutuhan BBM kendaraan yang melewati ruas tol tersebut. Oleh karena itu Pertamina telah menyediakan Pertamax kemasan.
"Kami akan membangun kios Pertamax dalam kemasan. Ini solusi untuk tol yang belum ada SPBU," tutur Gigih.