Liputan6.com, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama dengan pemerintah Korea Selatan membangun instalasi pengolahan air limbah (Ipal) di Kota Batam. Ini seiring laju pembangunan serta meningkatnya jumlah penduduk serta upaya mengantisipasi krisis air bersih.
Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro mengatakan pembangunan Ipal ini menggunakan pinjaman lunak (soft loan) Pemerintah Korea Selatan, melalui Economic Development Coorperation Fund (EDCF).
"Pendanaan US$ 43 juta pembangunan ipal berasal dari pinjaman lunak Pemerintah Korea Selatan sebagai bentuk investasi," ujar dia saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Ipal di Bengkong Sadai, pada Kamis kemarin (13/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Tahap pertama, BP Batam membangun IPAL di kawasan Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong, Batam.
Adapun pinjaman ini akan dikembalikan dengan jangka waktu 30 tahun. Pembayaran dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan dan Bappenas.
Dasar pertimbangan proyek ini, tutur dia, mengingat semakin terbatasnya sumber air yang tidak seimbang dengan pesatnya pertambahan penduduk serta pembangunan industri Kota Batam.
Anggota Deputi IV Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya BP Batam Purba Robert M Sianipar memaparkan, pembangunan di Kota Batam kian pesat selama 30 tahun terakhir.
Ini terlihat dari pertumbuhan penduduk yang mencapai lebih dari satu juta jiwa dengan perkembangan kawasan industri yang terus bertambah.
“Pada saat ini supply dan demand air bersih masih cukup, tetapi kita harus menyiapkan langkah-langkah jika terjadi hal yang tidak diinginkan, maka pembangunan ini harus didukung dengan penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat,” ujar dia.
Ia mengatakan, salah satu strategi memenuhi kebutuhan air bersih adalah dengan membangun pengelolaan air limbah.
“Ini penting karena kita ingin penduduk yang ada di Batam sehat, kalau airnya tercemar maka kesehatan akan terganggu,” ungkapnya.
Pengolahan air limbah ini nanti bisa dari limbah domestik atau air hujan agar tampungan air yang ada tetap bersih dan layak diproses.
“Tahap 1 akan dibangun untuk wilayah Batam Center dimana kapasitasnya hanya sekitar 20.000 m3 per hari dan diharapkan bisa meng-cover 220.000 jiwa,” dia menjelaskan.
Untuk kedepannya tidak ada lagi pemakaian septic tank, karena limbah domestik akan disalurkan melalui saluran integral yang akan diproses di instalasi pengolahan air limbah di Bengkong Sadai.
“Pipa-pipa yang akan disiapkan dalam proyek ini nanti panjangnya sekitar 114 km dan instalasi ini nantinya bisa menjangkau sekitar 11.000 rumah warga di Batam Center,” dia menandaskan.