Bendungan Sei Gong Pasok Kebutuhan Air Baku di Batam

Proyek pembangunan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau ditargetkan selesai pada pertengahan 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mar 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 16:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (23/3/2017).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (23/3/2017).

Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau ditargetkan selesai pada pertengahan 2018. Keberadaan bendungan ini diharapkan bisa mengatasi masalah kekurangan air baku di Batam dan sekitarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bendungan ya‎ng berada di Desa Sijantung, Kecamatan Galang ini memiliki luas 355,99 hektar (ha). Sedangkan daya tampungnya Mencapai 11,8 juta meter kubik dengan potensi penyaluran air baku sebesar 400 liter per detik.

"Ini 355 ha yang akan menampung 11 juta meter kubik air baku, yang nantinya digunakan baik di Kecamatan Galang, di Rempang dan utamanya di kota Batam yang kekurangan," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (23/3/2017).

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, kebutuhan air baku untuk wilayah Batam dan sekitarnya sebesar 3.250 liter per detik. Namun saat ini baru tersedia 2.800 liter per detik.

"Kapasitas sekitar 400 liter per detik (potensi penyediaan air baku) dengan volume tampungan 11 juta meter kubik, dengan itu akan mensuplai Batam sekitar 400 liter per detik. Ini sudah mencukupi kebutuhan untuk tahun ini dan mungkin 1-2 tahun ke depan," kata dia.

Namun demikian, lanjut dia, dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk setiap tahunnya, Batam harus terus menambah persediaan air bakunya. Untuk memenuhi hal tersebut, Kementerian PUPR masih mencari potensi sumber air yang bisa memenuhi kebutuhan air baku dalam jangka panjang.

"Nanti kalau sampai 50 tahun lagi dengan pertambahan penduduk dan dengan kegiatan ekonominya pasti masih akan butuh air baku lagi. Jadi masih kita cari lagi potensi untuk bisa dibangun embung untuk waduk muara yang ada di muara Sungai Batam, Rempang, Galang nanti akan dijadikan satu dan akan dibawa ke Batam (melalui pipa)," jelas dia.

Dengan progres pembangunan fisik yang mencapai 35,18 persen pada saat ini, Basuki optimis bendungan dengan biaya sebesar Rp 238,4 miliar ini bisa selesai pada tahun depan. Nantinya air baku pada bendungan tersebut akan ‎dialirkan untuk kebutuhan masyarakat melalui jaringan pipa yang ditargetkan rampung pada 2019.

"Belum selesai kalau sama pipanya (pada 2018), mungkin baru 2019 kalau ama pipanya. Investasinya itu belum termasuk (pipa), cuma bendungan saja. Pipanya sekitar 50 km," tandas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya