Aksi Mogok Operator Alat Berat di Rempang Eco City, Pelaksana Proyek Llarifikasi soal Tunggakan

Pembayarannya tertunda karena masih ada proses verifikasi oleh Bagian Keuangan perusahaan tersebut. Sementara periode Februari telah dilunasi

oleh Ajang Nurdin Diperbarui 11 Mar 2025, 21:56 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 21:47 WIB
Alat berat di Rempang Eco-City, Batam. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)
Alat berat di Rempang Eco-City, Batam. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Batam - Pihak proyek PT Lestari Nauli Jaya (LNJ) kontraktor pelaksana pembangunan rumah relokasi Rempang Eco-City, mengklarifikasi atas penundaan pembayaran sewa alat berat dan uang Makan para operator Alat berat yang sebelumnya menggelar aksi protes mogok kerja.

Direktur PT Lestari Nauli Jaya Cabang Batam, Bondan Sudirman mengatakan bahwa hak pekerja yang tertunggak itu sudah dibayarkan pada Senin (10/03/2025) sore, usai para operator menggelar aksi di lokasi proyek pada siang hari.

Ia menyebutkan yang dibayarkan kemarin itu adalah biaya tertunggak untuk satu bulan saja yakni periode Januari 2025.

"Pembayarannya tertunda karena masih ada proses verifikasi oleh Bagian Keuangan perusahaan tersebut. Sementara periode Februari telah dilunasi, " ucap Bondan saat di konfirmasi langsung, Selasa (11/3/25).

Misskomunikasi ini kata dia, memang belum terbayarkan itu periode bulan Januari. Karena ada dokumen yang diterima oleh Bagian Keuangan dan invoice yang diserahkan oleh vendor ke bagian keuangan itu ada perbedaan. Sehingga karena ada perbedaan, harus dilakukan proses verifikasi.

Perbedaan itu pada time sheet (jam kerja) alat berat dan operator yang dimiliki Bagian Keuangan dengan invoice dari vendor, ada yang lebih besar maupun lebih kecil.

Menurutnya, perbedaan terjadi utamanya soal perhitungan jam kerja alat berat yang tetap di-charge setengah hari meski tidak beroperasi sesuai kesepakatan.

Pada Januari disebutnya dengan intensitas hujan cukup lumayan, sehingga ada waktu alat berat tidak beroperasi. Itulah yang kemudian perlu diverifikasi pihak perusahaan.

"Minimal kita ambil tengahnya dulu, yang menjadi time sheet itu kita bayarkan dulu. Nanti selisihnya tinggal kita bicarakan lagi seperti apa verifikasinya," kata Bondan.

Sementara uang makan operator alat berat yang dibayarkan pada Senin sore juga adalah untuk periode Januari 2025. "Paling ada yang Rp 900 ribu, Rp1,2 juta. Kalau uang makan itu per hari. Kalau gaji operator itu oleh vendor, tapi kita kasih bonus uang makan di lapangan itu per hari Rp100 ribu," terangnya.

Bondan katakan lagi, uang makan juga ikut tertunda pembayarannya karena juga berhubungan dengan timesheet yang masih butuh verifikasi.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Protes Operator Alat Berat

Ia tak ingat pasti angka yang dibayarkan untuk total biaya sewa alat berat dan uang makan operator periode Januari 2025.

"Kurang dari Rp10 juta kalau untuk uang makan. Kalau sewa alat, sekitar Rp170 juta an lah untuk 4 vendor," kata Bondan.

Yang masih menjadi pekerjaan PT LNJ saat ini terkait pembayaran, lanjutnya, adalah penyelesaian selisih bayar jika verifikasi selesai dilakukan. "Ini masih di-clear-kan sampai sekarang juga perbedaan ini. Mudah-mudahan bisa cepat clear," ucapnya.

Ia katakan, jumlah alat berat yang dikerahkan saat ini telah berkurang dan lebih sedikit. "Karena pekerjaan tanah kan sudah hampir dibilang selesai. Nanti sebagian kecil yang disisakan," ucap Bondan

Sebelumnya beberapa operator alat berat berkumpul dan menggelar aksi protes di perumahan Rempang Eco-City pada Senin (10/03/2025) sekira pukul 10.50 WIB.

Dalam aksi itu mereka memarkirkan beberapa alat berat di proyek pengerjaan pengecoran jalan yang membuatkan proyek terhenti.

Mereka menuntut hak berupa biaya sewa alat berat dan uang makan untuk dibayarkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya