Perlawanan Warga Rempang Berlanjut, Menteri Transmigrasi Diadang

Upaya warga mengadang kunjungan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman adalah diplomasi kelas tinggi untuk menunjukkan bahwa masih ada warga Rempang yang menolak relokasi paksa untuk kepentingan swasta

oleh Ajang NurdinEdhie Prayitno Ige Diperbarui 27 Feb 2025, 05:30 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 05:30 WIB
Rempang
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman dihadang warga Rempang yang menolak relokasi. Foto: liputan6.com/ajang nurdin... Selengkapnya

Liputan6.com, Rempang - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Surya Negara meninjau warga Rempang yang bersedia direlokasi di Perumahan Rempang Eco-City. 

Usai kunjungan tersebut perwakilan warga Rempang yang menolak PSN Rempang Eco-City, langsung menghadang. Mereka meminta dialog dengan negara, dalam hal ini Menteri Iftitah sebagai representasi negara.

Iftitah turun dari mobil yang ditumpanginya, lalu mengajak warga berbicara di posko tersebut. Ia juga menyimak poster-poster yang digelar sebagai bentuk penolakan relokasi.

"Kami nggak mau direlokasi, pak," kata sekelompok emak-emak saling bersahutan dan mendadak mengadang.

Iftitah lalu memperkenalkan diri bahwa ia adalah Menteri Transmigrasi kabinet Pemerintahan Prabowo. Ia mengapresiasi yang dilakukan warga dan menyampaikan bahwa kunjungannya ke Tanjung Banun itu sudah dikomunikasikan kepada Presiden Prabowo Subianto

"Kemudian saya sampaikan kepada Bapak Presiden, mungkin kami kementerian transmigrasi punya solusi. Modelnya apa? Modelnya itu adalah transmigrasi lokal," kata Iftitah kepada warga.

 

Promosi 1

Warga Membantah Penjelasan Mentrans

Warga menolak PSN Rempang Ecocity. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)
Warga menolak PSN Rempang Ecocity. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)... Selengkapnya

Ia pun menjelaskan bahwa transmigrasi lokal berbeda dengan relokasi.

"Jelas beda. Kalau relokasi, bapak/ibu cuma diambil terus dipindahkan. Itulah namanya relokasi. Tapi kalau transmigrasi, bedanya itu kami mau buat namanya memindahkan kehidupan," katanya.

Narasi ini kemudian direspons warga Rempang dengan menyebut bahwa hakikatnya transmigrasi sama saja dengan relokasi.

"Sama aja Pak! Kami menolak karena ini tanah kami yang sudah ratusan tahun diusahakan nenek moyang. Ini negara sama saja menjual tanah kami dan memaksa kami pindah," kata Miswadi merespons.

Menteri dari Partai Demokrat itu mengaku bahwa ia tak bisa berbuat banyak, sebab Kementerian Transmigrasi tak punya otoritas di PSN Rempang Eco-City.

"Saya sebetulnya belum mau ketemu bapak/ibu. Kenapa? Karena saya belum punya otoritas, saya belum punya kewenangan," katanya.

Ditambahkan bahwa transmigrasi harus berdasarkan kesukarelaan warga. Tidak boleh dipaksa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya