Komentar Donald Trump Angkat Harga Emas

Harga emas dan perak kembai naik untuk hari ketiga berturut-turut

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 14 Apr 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 07:12 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dan perak kembai naik untuk hari ketiga berturut-turut, ditopang komentar Presiden Donald Trump soal mata uang.

Emas untuk pengiriman Juni naik US$ 10,4 atau 0,8 persen untuk menetap di level US$ 1.288,5 per ounce. Harga yang paling tinggi sejak 4 November lalu.

Secara mingguan, emas naik 2,5 persen, berdasarkan penetapan harga pada Jumat.

Sementara untuk perak, harga naik 21 sen atau 1,2 persen untuk menetap di level US$ 18,51 per ounce. Secara mingguan naik 2 persen.

Melansir Marketwatch, harga tersebut naik, sementara dolar didorong turun terhadap beberapa mata uang lainnya sejak Rabu setelah Donald Trump mengatakan Wall Street Journal bahwa nilai tukar dolar terlalu kuat, dan dia memilih untuk tetap membuat suku bunga TheFed rendah.

Dolar yang lemah cendeung bisa mengangkat harga komoditas yang dibeli menggunakan dolar, dan membuat itu lebih murah untuk pengguna mata uang lain.

"Emas dijual di level yang tinggi karena tensi geopilitik, termasuk antara AS dan Rusia dan Korea Utara. Tapi, apa yang benar-benar dibutuhkan oleh emas untuk tetap reli adalah beberapa pengendali moneter fundamental," ujar Editor Gold Newsletter, Brian Lundin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya