Sholat Tahajud Sampai Jam Berapa? Ketahui Waktu Terbaiknya

Ingin tahu sholat tahajud sampai jam berapa? Artikel ini membahas waktu-waktu terbaik melaksanakan sholat tahajud beserta anjuran dan keutamaannya, lengkap dengan referensi hadits.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 13 Mar 2025, 18:20 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 18:20 WIB
Ilustrasi salat, tahajud
Ilustrasi salat, tahajud. (Photo by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Bagi banyak muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT, pertanyaan mengenai sholat tahajud sampai jam berapa sering muncul dalam benak mereka. Pemahaman yang tepat tentang batasan waktu sholat tahajud menjadi penting agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan memperoleh keutamaan maksimal.

Dalam pelaksanaannya, sholat tahajud memiliki waktu-waktu tertentu yang perlu diketahui oleh setiap muslim. Banyak orang yang bertanya-tanya sholat tahajud sampai jam berapa pelaksanaannya masih diperbolehkan, mengingat sholat ini dilakukan pada malam hari dan memiliki beberapa waktu yang dianggap lebih utama dibandingkan waktu lainnya. Pemahaman yang tepat mengenai batasan waktu sholat tahajud akan membantu seseorang untuk merencanakan ibadah malamnya dengan lebih baik.

Para ulama telah menjelaskan dengan rinci mengenai batasan waktu sholat tahajud berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits. Berbicara tentang sholat tahajud sampai jam berapa, secara umum para ulama menyebutkan bahwa sholat tahajud dilaksanakan setelah sholat Isya hingga sebelum masuknya waktu Subuh. Namun, terdapat pembagian waktu yang lebih spesifik yang menunjukkan keutamaan tertentu, terutama pada sepertiga malam terakhir.

Untuk informasi lebih detailnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Kamis (13/3).

Promosi 1

Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Tahajud

Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan pada waktu malam setelah tidur. Secara bahasa, kata "tahajud" berasal dari kata "hajada" yang berarti bangun dari tidur. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah bangun dari tidur. Inilah yang membedakan sholat tahajud dengan sholat malam lainnya seperti sholat witir, dimana syarat utama sholat tahajud adalah harus didahului dengan tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak.

Dasar hukum sholat tahajud dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang sholat tahajud adalah Surah Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

"Wa minal-laili fa tahajjad bihî nâfilatal laka 'asâ ay yab'atsaka rabbuka maqâmam maḫmûdâ"

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa sholat tahajud adalah ibadah tambahan (nafilah) yang memiliki keistimewaan khusus, dimana Allah SWT menjanjikan tempat yang terpuji bagi mereka yang melaksanakannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sholat tahajud dalam meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT.

Selain dalil dari Al-Qur'an, terdapat juga hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sholat tahajud. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ahmad, dimana Rasulullah SAW bersabda:

"Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan." (HR Imam Tirmizi & Ahmad)

Hadits ini menjelaskan berbagai manfaat sholat tahajud, mulai dari mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa, hingga manfaat fisik berupa terhindar dari penyakit. Ini menunjukkan bahwa sholat tahajud memiliki dampak positif yang menyeluruh, baik secara spiritual maupun fisik.

Para ulama sepakat bahwa hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Meskipun sunnah, namun ibadah ini sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan dan merupakan kebiasaan Rasulullah SAW yang dilakukan secara rutin, bahkan ketika kaki beliau bengkak karena terlalu lama berdiri dalam sholat.

Batasan Waktu Sholat Tahajud

Pertanyaan tentang sholat tahajud sampai jam berapa merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah ini. Secara umum, waktu sholat tahajud dimulai setelah sholat Isya hingga sebelum masuknya waktu Subuh atau terbitnya fajar shadiq. Namun, syarat utamanya adalah harus didahului dengan tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak. Hal ini sesuai dengan makna kata "tahajud" itu sendiri yang berarti bangun dari tidur untuk melaksanakan sholat.

Dalam kitab Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha yang ditulis oleh Adnan Tarsyah, dijelaskan bahwa sholat tahajud dikerjakan pada malam hari setelah Isya hingga terbitnya fajar. Namun, para ulama membagi waktu pelaksanaan sholat tahajud menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat keutamaannya. Mengutip buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja karya Ahmad Hawassy, pembagian waktu sholat tahajud digolongkan ke dalam tiga macam:

  • Sangat utama: dikerjakan sejak setelah Isya hingga pukul 22.00
  • Lebih utama: pada sepertiga malam, tepatnya antara pukul 22.00-01.00 dini hari
  • Paling utama: pada sepertiga malam terakhir, yakni pada 01.00 dini hari hingga waktu Subuh

Pembagian waktu ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat tahajud sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Bagi mereka yang memiliki kegiatan pada pagi hari dan khawatir tidak dapat bangun pada dini hari, dapat melaksanakan sholat tahajud pada waktu "sangat utama" yaitu setelah Isya hingga pukul 22.00. Sementara bagi mereka yang mampu bangun pada dini hari, dapat memilih waktu yang "paling utama" yaitu pada sepertiga malam terakhir.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Muslim yang bertanya kepada Abu Dzar tentang waktu terbaik untuk melaksanakan sholat malam, disebutkan:

"Pada waktu manakah yang lebih utama untuk kita mengerjakan sholat malam?"

Abu Dzar menjawab, "Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini."

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga malam yang terakhir. Sayang sedikit sekali orang yang melaksanakannya." (HR Ahmad)

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan sholat tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, Allah SWT "turun" ke langit dunia, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

"Yanzilu Rabbunaa tabaaraka wa ta'aalaa kulla lailatin ilas samaa-id dunyaa hiina yabqaa tsulutul laili al-aakhiru yaquulu: man yad'uunii fa astajiiba lahu man yas-alunii fa u'tiyahu, man yastaghfirunii fa aghfira lahu"

Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud

Setelah memahami batasan waktu sholat tahajud, penting juga untuk mengetahui tata cara pelaksanaannya agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan sempurna. Sholat tahajud dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, mulai dari 2 rakaat hingga 11 rakaat atau lebih, tergantung kemampuan masing-masing individu.

Dalam praktiknya, Rasulullah SAW biasanya melaksanakan sholat tahajud sebanyak 11 rakaat, termasuk 3 rakaat witir. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA:

"Rasulullah SAW tidak pernah menambah dalam bulan Ramadhan dan tidak pula dalam bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau sholat 4 rakaat, maka jangan engkau tanyakan tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau sholat 4 rakaat, maka jangan engkau tanyakan tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau sholat 3 rakaat." (HR Bukhari)

Meskipun demikian, jumlah rakaat sholat tahajud tidak dibatasi secara kaku. Seseorang dapat melaksanakannya sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan khusyuk dan istiqamah (konsisten).

Berikut adalah tata cara pelaksanaan sholat tahajud:

  • Niat: Sebelum memulai sholat tahajud, niatkan dalam hati untuk melaksanakan sholat tahajud karena Allah SWT. Niat dapat diucapkan dalam hati: "Ushalli sunnatan tahajjudi rak'ataini lillahi ta'ala" (Saya niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala).
  • Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
  • Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
  • Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan tartil dan penuh penghayatan.
  • Membaca Surat/Ayat Al-Qur'an: Setelah membaca Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surat atau ayat Al-Qur'an lainnya. Dalam sholat tahajud, disunnahkan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang panjang dan dengan tartil.
  • Rukuk, I'tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Melaksanakan gerakan-gerakan sholat sebagaimana sholat fardhu, namun dengan waktu yang lebih lama dan penuh penghayatan.
  • Tasyahud Akhir dan Salam: Mengakhiri sholat dengan tasyahud akhir dan salam.

Selain tata cara dasar tersebut, terdapat beberapa hal yang disunnahkan dalam pelaksanaan sholat tahajud, di antaranya:

  • Berwudhu dengan Sempurna: Sebelum melaksanakan sholat tahajud, disunnahkan untuk berwudhu dengan sempurna, bahkan disarankan untuk mandi terlebih dahulu jika memungkinkan.
  • Membersihkan Mulut dengan Siwak: Rasulullah SAW senantiasa membersihkan mulutnya dengan siwak sebelum melaksanakan sholat tahajud.
  • Memulai dengan Dua Rakaat Ringan: Disunnahkan untuk memulai sholat tahajud dengan dua rakaat yang ringan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Jika salah seorang di antara kalian bangun untuk melaksanakan sholat malam, hendaklah ia memulainya dengan dua rakaat yang ringan." (HR Muslim)
  • Berdoa Setelah Sholat: Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud, disunnahkan untuk berdoa dengan khusyuk, karena waktu ini merupakan waktu yang mustajab (dikabulkan) untuk berdoa.
  • Mengakhiri dengan Sholat Witir: Jika belum melaksanakan sholat witir setelah sholat Isya, disunnahkan untuk mengakhiri sholat tahajud dengan sholat witir.

 

Keutamaan dan Manfaat Sholat Tahajud

Sholat tahajud memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits, berikut adalah beberapa keutamaan dan manfaat sholat tahajud:

1. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Salah satu keutamaan terbesar dari sholat tahajud adalah bahwa waktu pelaksanaannya, terutama pada sepertiga malam terakhir, merupakan waktu yang mustajab (dikabulkan) untuk berdoa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang telah disebutkan sebelumnya, dimana Allah SWT "turun" ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, "Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni."

Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sunyi dan tenang, dimana kebanyakan manusia sedang terlelap dalam tidur. Pada waktu inilah, hubungan antara seorang hamba dengan Allah SWT menjadi sangat dekat dan intim, tanpa gangguan dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Itulah sebabnya mengapa doa-doa yang dipanjatkan pada waktu ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk dikabulkan.

2. Diangkat ke Tempat yang Terpuji (Maqaman Mahmuda)

Allah SWT telah menjanjikan bahwa mereka yang rajin melaksanakan sholat tahajud akan diangkat ke tempat yang terpuji (maqaman mahmuda). Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

"Wa minal-laili fa tahajjad bihî nâfilatal laka 'asâ ay yab'atsaka rabbuka maqâmam maḫmûdâ"

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Para ulama menafsirkan "tempat yang terpuji" (maqaman mahmuda) dalam berbagai konteks. Ada yang menafsirkannya sebagai syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat, ada pula yang menafsirkannya sebagai kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. Apapun penafsirannya, jelas bahwa sholat tahajud memiliki keutamaan yang sangat besar dalam meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT.

3. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Sholat tahajud merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam keheningan malam, ketika sebagian besar manusia terlelap dalam tidur, seorang hamba yang bangun untuk bermunajat kepada Allah SWT akan merasakan kedekatan yang sangat intim dengan Sang Pencipta.

Keadaan ini akan membawa ketenangan dalam jiwa, pikiran, dan hati. Mereka yang rajin melaksanakan sholat tahajud akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan yang memancar dari dalam diri mereka. Kehadiran kebahagiaan ini timbul karena mereka merasa sangat dekat dengan Allah SWT, yang merupakan sumber segala kebahagiaan dan kedamaian.

4. Penghapus Dosa dan Pencegah Penyakit

Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Ahmad, sholat tahajud memiliki keutamaan sebagai penebus dosa-dosa, pencegah perbuatan dosa, dan bahkan dapat menghindarkan penyakit dari badan. Hal ini menunjukkan bahwa sholat tahajud tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan fisik.

Dari segi kesehatan, bangun pada sepertiga malam terakhir memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

  • Udara pada dini hari lebih bersih dan segar, sehingga baik untuk kesehatan pernapasan.
  • Ketenangan pada dini hari membantu meredakan stres dan meningkatkan konsentrasi.
  • Aktivitas fisik pada dini hari, termasuk gerakan-gerakan sholat, membantu melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme tubuh.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Meskipun terdengar paradoks, bangun untuk melaksanakan sholat tahajud pada malam hari justru dapat meningkatkan kualitas tidur. Hal ini karena pola tidur yang teratur, dimana seseorang tidur setelah Isya, bangun untuk tahajud, kemudian tidur kembali sebelum Subuh, memberikan efek positif terhadap siklus tidur.

Penelitian modern menunjukkan bahwa pola tidur biphasic (tidur dengan dua fase) atau polyphasic (tidur dengan beberapa fase) dapat lebih efektif daripada pola tidur monophasic (tidur sekali dalam sehari) dalam meningkatkan kualitas tidur dan kesegaran tubuh. Sholat tahajud memberikan kesempatan untuk menerapkan pola tidur biphasic ini, dimana seseorang tidur pada awal malam, bangun untuk tahajud, kemudian tidur kembali hingga Subuh.

6. Meningkatkan Disiplin dan Manajemen Waktu

Konsistensi dalam melaksanakan sholat tahajud memerlukan disiplin dan manajemen waktu yang baik. Seseorang perlu mengatur jadwal tidur dan bangunnya agar dapat melaksanakan sholat tahajud pada waktu yang tepat. Hal ini secara tidak langsung akan melatih kedisiplinan dan kemampuan manajemen waktu seseorang, yang akan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.

Selain itu, bangun pada dini hari untuk melaksanakan sholat tahajud juga memberikan waktu tambahan untuk melakukan berbagai aktivitas produktif, seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, atau bahkan mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi.

Sholat tahajud merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun tidak ada waktu yang pasti untuk mengerjakannya, beberapa waktu lebih utama daripada lainnya. Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam melaksanakannya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya