Begini Jurus Pertamina Tangkap Pencuri Minyak

Dengan ISPS Code, segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan dapat diantisipasi dan diatasi lebih cepat.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Apr 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 07:45 WIB
Penerapan ISPS Code terlihat pada simulasi yang digelar Pertamina, Kamis (27/4/2017) di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Migas Pertamina, Tanjung Priok.(Dok Pertamina)
Penerapan ISPS Code terlihat pada simulasi yang digelar Pertamina, Kamis (27/4/2017) di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Migas Pertamina, Tanjung Priok.(Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memiliki cara untuk menangkap pencuri minyak, yakni dengan menerapkan The International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.

Dengan ISPS Code, segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan dapat diantisipasi dan diatasi lebih cepat, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi nasional.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyampaikan tujuan dari ISPS Code ini adalah memberlakukan standar kerangka kerja yang konsisten untuk mengevaluasi risiko, tanggap pada berbagai kondisi khususnya ketika terjadi ancaman yang mengganggu aktivitas kapal-kapal dan fasilitas milik perusahaan.

“Melalui prosedur tersebut, petugas dapat menentukan tingkat keamanan wilayah dan mengambil langkah-langkah keamanan yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam ISPS Code. Hal ini juga sejalan dengan kampanye kami yang tengah menebarkan semangat Zero Fatality Kita Bisa,” jelas dia, seperti dikutip Jumat (27/4/2017).

Penerapan ISPS Code terlihat pada simulasi yang digelar Pertamina, Kamis kemarin, di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Migas Pertamina, Tanjung Priok.

Simulasi menggambarkan sebuah perahu nelayan perlahan merapat di area PMB II dan diketahui 3 orang tak dikenal berada di area manifold (area pipa penyaluran BBM). 

Mereka membawa selang dan diketahui tengah mengotak-atik flange (sambungan baut yang mengubungkan dua pipa penyaluran BBM). Sementara dua orang lainnya, tengah menunggu di atas perahu nelayan sambil mengawasi lokasi sekitar.

Diduga mereka akan melakukan sabotase dan mencuri minyak karena pada saat bersamaan beberapa kapal tanker tengah melakukan aktivitas bongkar muat di PMB III dan PMB IV.

Dalam waktu singkat, aksi mereka dapat diatasi tim security Pertamina, Polres Pelabuhan Tanjug Priok, Dit Polair serta Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai KPLP. Pelaku kemudian dibekuk dan diamankan petugas.

Kegiatan Exercise ISPS Code di TUKS Migas Tanjung Priok juga melibatkan Polres  Pelabuhan Tanjung Priok, Dit Pol Air, KPLP serta diikuti seluruh jajaran pengamanan dan Head of Marine Jakarta yang bertindak sebagai Port Facility Security Officier (PFSO) TUKS Migas Pertamina Marine Jakarta.

Adiatma menambahkan dengan melaksanakan Exercise ISPS Code ini, tim keamanan Pertamina di pelabuhan memiliki kemampuan manajemen resiko dalam mengkalkulasi dan menghadapi segala kemungkinan adanya ancaman terhadap kapal dan fasilitas TUKS Migas Pertamina.

Kemampuan ini sangat penting bagi Pertamina karena TUKS di Tanjung Priok ini merupakan salah satu lokasi bongkar muat Migas  dengan jadwal yang padat dimana produk tersebut akan didistribusikan di Jabodetabek.

“Kemampuan mengimplementasikan ISPS Code, sama strategisnya dalam menjamin ketersediaan  BBM Nasional,” pungkas Adiatma.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya