Jelang Ramadan, Mendag Pastikan Stok Daging Sapi Berlimpah

Pemerintah terus berupaya menjaga stok daging dan harga yang tetap stabil, dengan harga maksimal Rp 80 ribu per kilogram (kg).

oleh Liputan6 diperbarui 28 Apr 2017, 21:24 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 21:24 WIB
20160609-Indonesia Digelontori 300 Ton Daging Beku Australia-Jakarta
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti (tengah) mengecek daging sapi beku yang baru tiba di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Kamis (9/6). Perum Bulog hari ini menerima kedatangan daging sapi beku sebanyak 300 ton asal Australia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Bekasi - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyambangi gudang daging beku milik PT Dua Putra Perkasa Pratama di Bekasi, Jawa BArat. Kunjungan tersebut guna memastikan stok daging aman menjelang bulan Ramadan.

Enggartiasto memaparkan, bahwa jumlah stok daging nasional sampai saat ini sekitar 78 ribu ton. Angka ini lebih dari cukup, bahkan cukup berlimpah untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat yang mencapai 47 ribu ton per bulan.

"Posisi stok pada saat ini ada 78 ribu, kita belum lagi hitung di pasar karena mereka (PT Dua Putra dan ADDI) sudah distribusikan ke pasar. Pada posisinya stok persedian daging minimal 58 ribu ton jadi jumlah ini cukup, belum lagi dari ADDI (Asosiasi Distributor Daging Indonesia) dan dari importir umum sapi potong," ucap Enggartiasto, Jumat (28/4/2017).

Pemerintah terus berupaya menjaga stok daging dan harga yang tetap stabil, dengan harga maksimal Rp 80 ribu per kilogram (kg). Dengan ketersediaan stok daging yang cukup, Enggartiasto meyakini tak ada spekulan yang berani bermain harga.

"Pemerintah mau berupaya agar masyarakat bisa laksanakan ibadah puasa dan Lebaran dengan tenang dan menyiapkan sesuatunya dengan senyum," pungkas dia. 

Sebelumnya pada 25 April 2017, Enggartiasto juga memastikan bahwa harga daging sapi telah turun. Saat ini telah ada daging beku seharga Rp 80 ribu per kg dan tersebar di semua wilayah Indonesia.

Enggar mengklaim, daging beku memiliki standar yang tinggi. Pasalnya, daging tersebut dipakai untuk hidangan di restoran bahkan di hotel berbintang.

"Coba pergi ke restoran, mana ada daging mereka menyiapkan untuk steak daging segar, dan itu dilarang karena dia tidak higienis. Seluruh hotel berbintang dan seluruh tempat semua harus dibekukan," jelas dia.

Negara tetangga seperti Singapura juga menerapkan standar serupa. Sehingga, dia menegaskan, daging beku merupakan daging yang sehat.

"Di Singapura, sekarang sebelum disajikan harus dibekukan dulu. Dengan demikian kumannya mati. Jadi daging beku makanan sehat," terangnya.

Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk tiga bahan pokok yakni gula pasir, minyak goreng, dan daging beku di pasar ritel modern. Dalam HET, gula dipatok Rp 12.500 per kg, minyak goreng Rp 11.000, dan daging beku Rp 80 ribu per kg. (David/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya