Lippo Pakai 30 Kontraktor Lokal Buat Bangun Kota Baru di Cikarang

Lippo Group membangun kota baru berskala internasional dengan nama MEIKARTA di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mei 2017, 16:45 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 16:45 WIB
Lippo bangun kota moderen MEIKARTA di Cikarang (Foto: Liputan6.com)
Lippo bangun kota moderen MEIKARTA di Cikarang (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lippo Group membangun kota baru berskala internasional dengan nama MEIKARTA di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar Rp 278 triliun. Proyek raksasa perusahaan ini akan menggunakan jasa 30 kontraktor lokal dan akan menciptakan 8 juta lapangan kerja.

CEO Lippo Group, James Riady mengungkapkan, proyek MEIKARTA akan menjadi proyek terindah dan terlengkap di Asia Tenggara. Untuk itu, kota ini dirancang dengan konsep hijau. Membangun gedung dengan desain berbeda, sehingga ada suatu identitas unik bagi penduduk kota tersebut.

"Puluhan arsitek dari Eropa, Asia, Amerika Serikat (AS) dilibatkan untuk merancang proyek ini. Kita bawa konsep New York City, yang terkenal dengan dua sistem, yakni transportation grade system dan central park. Jadi nanti ada central park di MEIKARTA," kata dia saat Konferensi Pers di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Lebih jauh James menambahkan, kota modern MEIKARTA yang terletak di Cikarang itu akan dibangun di atas lahan seluas 500 hektare (ha). Konglomerat ini memastikan pembangunan proyek hunian, yakni perumahan dan apartemen di tahap I seluas 22 juta meter persegi. Pihaknya mengaku tidak ada masalah dengan pembebasan lahan.

"Pembangunan kota lahan 500 ha, dan kita ambil di bagian yang paling timur. Tidak mungkin kita menjual sesuatu yang belum bebas tanahnya," tegas anak dari orang terkaya versi majalah Forbes, Mochtar Riady itu.

Dengan konsep infrastruktur futuristik, membangun 100 gedung pencakar langit masing-masing 35-60 lantai ini, James menuturkan, Lippo Group akan melibatkan sebanyak 20-30 kontraktor lokal, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

Pekerjaan konstruksi di kawasan ini akan dikelola Lippo. Tak tanggung-tanggung, perusahaan akan borong kontraktor nasional, seperti Total Bangun Persada, PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, dan lainnya.

"Ya (diborong), karena membangun proyek besar ini butuh 20-30 kontraktor. Lokal semua, karena mau tidak mau kita harus minta dukungan mereka. Kalau tidak, kita tidak mampu nanti kekurangan pasir, besi, semen, semuanya," James menerangkan.

James mengaku, pembangunan konstruksi proyek ini akan menyerap sekitar 65 ribu tenaga kerja. Akan tetapi, menurut perkiraannya kehadiran MEIKARTA bakal membuka 6 juta-8 juta lapangan kerja.

"Penyerapan tenaga kerja 65 ribu orang kan untuk masa konstruksinya saja. Tapi dengan total 15 juta penduduk (di MEIKARTA), berarti 6 juta-8 juta lapangan kerja tercipta," tukasnya. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya